Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Port Corporation (IPC)/ PT Pelindo II menyiapkan terminal booking & return cargo system (TBRS) -sistem yang mengatur alokasi atau penjadwalan bagi kontainer dan kendaraan truk pengangkut barang dan peti kemas- yang akan memasuki wilayah pelabuhan Tanjung Priok.
Head of container terminal IPC, Usman Saroni, mengatakan implementasi sistem ini juga akan didukung dengan fasilitas tiga lokasi pendukung sebagai areal kantong parkir sementara yakni di kawasan berikat nusantara (KBN), bekas kantor Nippon Paint Ancol Martadinata, dan di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
“TBRS bertujuan untuk menghindari terjadinya kepadatan truk pengangkut barang dan peti kemas pada jam-jam puncak atau sibuk,” ujarnya saat sosialisasi sistem itu kepada asosiasi pengguna jasa Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (26/3/2014).
Dia memaparkan TBRS selain untuk mencapai optimalisasi fasilitas dan kapasitas terminal di Pelabuhan Priok serta jaringan jalan disekitarnya, juga agar kualitas pelayanan terminal dapat terstandarisasi.
IPC menargetkan, peluncuran sistem TBRS itu dapat direalisasikan pada Agustus 2014 setelah pengadaan dan pembangunan sistem, infrastruktur maupun organisasi TBRS selesai. "Implementasi sistem ini akan melibatkan unsur pelaku usaha yang tergabung dalam asosiasi di Priok,” tuturnya.
Wakil Ketua Bidang Kepelabuhanan,Perdagangan dan Kepabeanan Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Erwin Taufan mengatakan, dengan adanya sistem penjadwalan trailler pengangkut barang dan peti kemas melalui Pelabuhan Priok diharapkan mampu meningkatkan produktivitas bongkar muat di terminal pelabuhan Tanjung Priok.
Dia mengatakan sistem tersebut bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalur distribusi sehingga biaya logistik dari dan ke Priok bisa menjadi lebih efisien.”Dwelling time di Priok juga akan semakin membaik,” ujarnya.
Sistem Ini Bakal Urai Kemacetan Kontainer di Pelabuhan
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Akhmad Mabrori
Editor : Sepudin Zuhri