Indosat Raih Peringkat Kredit Jangka Panjang BB+

Gloria Natalia Dolorosa
Rabu, 22 Januari 2014 | 20:11 WIB
Pangsa pasar Indosat saat ini 18%-20%, lebih rendah dari PT XL Axiata Tbk. yang baru saja mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia. /bisnis.com
Pangsa pasar Indosat saat ini 18%-20%, lebih rendah dari PT XL Axiata Tbk. yang baru saja mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia. /bisnis.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT), perusahaan telekomunikasi, meraih peringkat kredit jangka panjang BB+ dan prospek stabil dari Standard & Poor's Ratings Services.

Di saat bersamaan, Standard & Poor (S&P) menyematkan peringkat skala regional Asean jangka panjang bagi Indosat axBBB+. Pemberian peringkat tersebut sekaligus meluruhkan seluruh peringkat dari CreditWatch pada 26 November 2013.

“Kami menegaskan peringkat tersebut karena kami melihat Indosat secara strategis penting bagi induknya, Ooredoo Q.S.C. Kami yakin Indosat secara strategis penting bagi Ooredo karena induk yang berbasis di Qatar itu memiliki kepentingan kuat dalam memastikan stabilitas finansial Indosat,” tulis S&P, Rabu, (22/1/2013). 

Pemberian peringkat tersebut berdasarkan beberapa faktor, antara lain adanya klausul yang menyatakan bahwa telah terjadi gagal bayar pada pinjaman bank dan obligasi Ooredoo senilai lebih dari US$50 juta. Kondisi ini dapat memicu cross default pada beberapa pinjaman bank yang diraih Ooredoo.

Faktor lain, Indosat merupakan kontributor terbesar bagi pendapatan Ooredoo, sekitar 25%, dan penyumbang EBITDA sekitar 27%. Meski begitu, S&P menilai sumbangan tersebut tidak signifikan bagi pendapatan dan EBITDA Ooredoo. Lagipula, Indosat beroperasi di wilayah berbeda dari induknya dan tidak membawa merek dagang yang sama.

S&P memberikan peringkat ‘a’ bagi profil kredit Grup Ooredoo. Sebab, S&P yakin pemerintah Qatar akan mendukung Ooredo jika perusahaan butuh dana dalam memperkuat Indosat. Untuk profil risiko bisnis Indosat, S&P menilainya ‘fair’.

“Kami memperkirakan Indosat mempertahankan pangsa pasarnya di Indonesia setelah isu-isu yang berkaitan dengan modernisasi jaringan terpecahkan,” kata S&P.

Pangsa pasar Indosat saat ini 18%-20%, lebih rendah dari PT XL Axiata Tbk. yang baru saja mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia. Dua pemain telekomunikasi itu berada di belakang pemimpin pasar, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper