Bisnis.com, JAKARTA - Metode DevOps alias development and operations semakin banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan dunia.
Menurut survei yang dituangkan dalam TechInsights Report: What Smart Businesses Know About DevOps diketahui 98% perusahaan responden di Asia Pasifik mengalami peningkatan frekuensi penyebaran layanan maupun software mereka setelah menerapkan metode DevOps.
Sebanyak 95% responden menyebutkan DevOps meningkatkan kerja sama antardepartemen, sedangkan 21% reponden lainnya mengaku DevOps mendongkrak rata-rata 20% pendapatan dan 21% kualitas aplikasi.
Metode tersebut juga dinilai membantu mereka dalam efisiensi waktu untuk memasarkan software atau layanan hingga 21%.
Survei tersebut digelar oleh CA Technologies bekerja sama dengan Vanson Bourne. Mereka melakukan survei terhadap 1.300 pengambil keputusan industri teknologi informasi (TI) di 6 negara Asia Pasifik dan sebelas negara lainnya di seluruh dunia.
DevOps adalah metode pengembangan software yang menekankan komunikasi, kolaborasi dan integrasi antara pengembang software dan profesional TI. Melalu metode ini bagian pengembangan dan bagian operasional bekerja lebih dekat. Tujuannya untuk mengurangi friksi dan meningkatkan kecepatan kerja.
Menurut survei CA Technologies dan Vanson Bourne sebanyak 70% responden yang berencana dan sudah menggunakan DevOps mengakui kebutuhan penerapan metode ini semakin meningkat.
“Dalam dunia aplikasi mobile perusahaan berada di bawah tekanan besar untuk mengirimkan aplikasi dengan kualitas terbaik yang lebih cepat dari pada sebelumnya,” ujar Sumal Karunanayake, Vice President Application Delivery & DevOps CA Technologies Asia Pasifik dan Jepang dalam siaran persnya, Rabu (6/11/2013).
