Wow, Perdagangan Online Bakal Naik 3 Kali Lipat pada 2018

Gloria Natalia Dolorosa
Selasa, 23 Juli 2013 | 19:43 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan barang-barang secara online antarnegara diperkirakan hampir tiga kali lipat dalam 5 tahun mendatang. Sebab, semakin banyak orang berbelanja di website dan pedagang berupaya menjangkau konsumen di banyak negara. 

Demikian hasil studi yang dilakukan PayPal milik EBay Inc.

Menurut studi Nielsen, perdagangan Internet lintasbatas antara Australia, Brazil, China, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat akan melompat menjadi US$307 miliar pada 2018 dari US$105 miliar pada tahun ini.

Kategori barang yang bakal jadi incaran yakni pakaian, sepatu dan aksesoris, produk kesehatan dan kecantikan, dan barang elektronik pribadi.

EBay, pasar online terbesar di dunia, telah mencari pertumbuhan di negara berkembang yang menunjukkan peningkatan besar dalam perdagangan online. Caranya, menambah staf di negara itu.

Sekitar seperempat dari pendapatan marketplace dan lebih dari setengah penjualan PayPal pada tahun lalu berasal dari kinerja internasional. Menurut David Marcus, presiden unit PayPal, PayPal menginvestasikan lebih banyak waktunya mempromosikan perdagangan lintas batas dengan China.

"Jika ada melihat peluang China ada 40 juta usaha kecil di sana dan hanya 5 juta dari mereka yang sebenarnya mengekspor barang secara online. Jadi, ada peluang besar," tutur Marcus seperti dikutip Bloomberg, Selasa (23/7/2013).

Beberapa orang China merupakan pembeli terbesar barang-barang Amerika. Nielsen mencatat 84% dari orang-orang China saat ini membeli barang dari situs Amerika Serikat.

Nielsen Holdings NV menganalisa kebiasaan membeli lebih dari 6.000 konsumen di enam pasar selama 12 bulan terakhir. Nilai transaksi internasional lewat perangkat mobile pada 2018 diperkirakan mencapai US$106 miliar, naik dari US$36,4 miliar pada tahun ini.

Amerika Serikat menjadi eksportir papan untuk pasar luar negeri, dengan 45% resonden mengatakan berbelanja dari negara itu. Posisi berikutnya ditempati Inggris sebesar 37%.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper