Bisnis.com, JAKARTA - Era telepon pintar, yang telah melejitkan nilai penjualan produk Samsung hingga US$293,9 miliar hingga akhir tahun lalu, segera berakhir. Produk yang populer dalam 5 tahun terakhir dan digunakan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia itu mengakhiri masa jayanya setelah permintaan terhadap telepon pintar terus merosot.
Harga rata-rata smartphone anjlok ke US$375 dari US$450 sejak awal 2012, menurut perkiraan IDC. Penurunan itu mengancam pertumbuhan pendapatan dan margin keuntungan Apple Inc. Begitu juga halnya dengan Samsung Electronics Co, selain menekan perusahaan seperti Nokia Oyj dan BlackBerry yang tengah mempertimbangkan peluncuran produk baru untuk menggenjot penjualan.
Namun, fenomena itu justru menguntungkan pendatang baru seperti Huawei Technologies Co dan Lenovo Group Ltd yang tampil memukau dengan produk harga murah.
“Hari-hari dengan pertumbuhan tinggi di ceruk pasar produk mahal sudah berlalu,” ujar Michael Morgan, seorang analis pada ABI Research sebagaimana dikutip Bloomberg (22/7/2013). Perusahaan China, ujarnya, justru tahu bagaimana untuk bertahan dengan keuntungan tipis dan siap untuk bersaing.
Selama Juni, Samsung kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari US$25 miliar, atau lebih besar dibandingkan Sony Corp. Para analis juga memangkas proyeksi penjualan produk Galaxy S4 keluaran Samsung.