BISNIS.COM, JAKARTA– Kaspersky Lab mengklaim persentase spam di bulan Mei dalam lalu lintas email turun 2,5% dengan rata-rata 69,7%.
Darya Gudkova, Head of Content Analysis & Research, Kaspesky Lab mengatakan para pakar Kaspersky Lab mencatat adanya sedikit peningkatan pada email phishing dibanding pada bulan April, sementara lampiran berbahaya terdeteksi di setiap 2,8% email, naik 0,4% dibanding bulan sebelumnya.
Untuk mengecoh pengguna agar membuka lampiran berbahaya tersebut, spammer meniru notifikasi asli dari layanan Internet terkemuka dan perusahaan logistik seperti Amazon, UPS, dan Western Union. Seperti sebelumnya, situs jejaring sosial tetap menjadi target teratas para phisher atau pelaku phishing.
"Sebagian besar spam tersebut berasal dari dua negara, yaitu China (21,4%) dan Amerika Serikat (16,3%). Korea Selatan berada di tempat ketiga, dengan spam yang terus meningkat dan mencapai 12% di bulan Mei kemarin," katanya dlam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (28/6/2013)
Menurutnya, spammer terus mengeksploitasi berbagai tema liburan untuk mengiklankan barang atau layanan. Para pakar Kaspersky Lab memperingatkan bahwa selain membuat tidak nyaman, spam yang disebar bisa jadi juga mengincar data personal, misalnya kredensial perbankan pengguna. Contohnya adalah sejumlah pesan phishing yang dikirim pada Mei dan disamarkan sebagai email dari layanan customer service Microsoft dengan maksud mencuri data personal calon korban.
Pesan tersebut, yang sepintas tampak sungguh berasal dari domain microsoft.com asli, menyatakan bahwa data “Microsoft Windows” calon korban akan dihentikan karena update, yang seharusnya direkomendasikan dalam email sebelumnya, tidak dilakukan oleh pengguna.
Penerima pesan akan diminta untuk segera mengklik tautan yang terdapat di dalam email untuk mencegah terhentinya layanan “Microsoft Windows” mereka. Pengguna yang termakan tipuan tersebut akan masuk ke situs phishing yang didesain khusus untuk mencuri informasi personal.
Email massal lain berisi notifikasi palsu mengenai kemenangan lotere (yang sesungguhnya tidak ada), yang seakan diadakan oleh Microsoft. Dalam beberapa email, para scammer mengirim notifikasi mengenai ‘kemenangan’ calon korban dan meminta mereka untuk menghubungi pelaku untuk informasi lebih lanjut. Email lain menjanjikan sejumlah besar uang namun meminta sedikit uang penebus untuk memproses segala hal terkait ‘kemenangan’ calon korban.
Seiring masuknya musim liburan, para pakar Kaspersky Lab mengantisipasi peningkatan jumlah notifikasi palsu yang seolah-olah dikirim oleh perusahaan terkemuka.
“Kami menganjurkan pengguna untuk berhati-hati jika menerima notifikasi dari layanan apapun. Selalu ingat bahwa email resmi tidak pernah meminta pelanggan untuk memasukkan dan mengkonfirmasi informasi personal atau informasi perbankan mereka melalui tautan dalam email," ujarnya.
Dia menambahkan, perusahaan juga tidak akan pernah mengancam untuk memblokir akun pelanggan. Jangan klik tautan apapun jika program antivirus atau browser Anda telah memblokirnya. Perhatikan dengan jelas tautan yang ada di dalam email.
Spam Email: Kaspersky Lab Klaim Turun 2,5% pada Mei
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Lahyanto Nadie