KUALA LUMPUR-- PT Motorola Solutions Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, berencana fokus di pasar vertikal tahun ini.
Oka Prawira Putra,Presiden Direktur Motorola Solutions Indonesia, mengatakan yang dimaksud pasar vertikal antara lain pemerintah, pengusaha ritel, hingga perusahaan minyak dan gas.
"Tahun ini kami fokus ke pasar vertikal tadi, jadi yang bukan end user. Produk yang kami tawarkan pada mereka adalah solusi untuk perusahaan maupun keamanan publik," ujarnya di sela acara Motorola Solutions Vertical Marketplace 2013, Senin (25/2).
Dia menambahkan, produk yang termasuk dalam lini solusi keamanan publik (public safety solutions) seperti two way radio dengan teknologi baru yang memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan informasi untuk memahami situasi di lapangan secara lebih baik dari sekedar melalui suara.
Sebagai contoh, pihak pemadam kebakaran dapat membekali anak buahnya dengan two way radio teknologi baru yang dapat memberi informasi situasional seperti mereka darimana titik api berasal, jalan mana yang bisa ditempuh ke lokasi, maupun informasi lain yang terhubung dengan markas mereka.
Selain itu, lini produk ini juga diklaim memiliki keamanan yang lebih terjamin karena tidak dapat didengar oleh pihak yang tidak berkepentingan, lebih tahan banting, terhindar dari kepadatan jaringan komersial, dan aplikasinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan customer
Menurut Oka, sejauh ini lini public safety solutions memang lebih unggul dari lini enterprise, dengan komposisi sekitar 2:1 secara global. Namun, seiring tumbuhnya pasar ritel, dia meyakini lini enterprise ini akan tumbuh cukup signifikan.
"Kita tahu sendiri bagaimana kini ritel sudah semakin menjamur di Indonesia seiring pertumbuhan kelas menengah. Dengan demikian, saya optimis pasar enterprise solutions kami bisa berkembang cukup baik tahun ini," paparnya.
Meskipun begitu, dia mengakui lini public safety solutions di Indonesia tetap akan lebih unggul mengingat banyak celah dan peluang yang masih bisa dimanfaatkan. Salah satu potensi tersebut adalah upaya mendorong para customer untuk migrasi dari two way radio analog ke digital.
Beberapa hambatan dalam adopsi berbagai teknologi baru ini di Indonesia, lanjut Oka, antara lain kesiapan para customer mengadopsi teknologi baru, urgensi yang masih dianggap kurang, dan belum tersedianya spektrum untuk public safety broadband.
(Faa)