TELKOM patok pertumbuhan 12% untuk Divisi Business Service

News Editor
Kamis, 10 Mei 2012 | 20:54 WIB
Bagikan

 

BANDUNG : PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menargetkan pertumbuhan pendapatan Divisi Business Service sebesar 12% pada 2012, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 2011 yang hanya 11%. 
 
General Manager Unit Business Service Regional III Telkom Gunawan Rismayadi mengatakan Divisi Business Service termasuk sektor baru yang telah berdiri sejak 2010. 
 
"Secara nasional telah memiliki sekitar 145.000 pelanggan atau 10.000 pelanggan di Jawa Barat. Sektor ini pun berkontribusi sebesar 8% dari total pendapatan persero," ujarnya kepada wartawan pada acara Business Gathering di D'Palms Restaurant Bandung, kemarin.
 
Lebih lanjut, pihaknya juga memberikan pemasangan jaringan gratis bagi koperasi di Jabar. Pada tahap awal, khusus koperasi simpan pinjam bisa memiliki fasilitas pengiriman dan penerimaan uang (remiten) dengan fee antara Rp1.000-Rp3.500.
 
Dia mengatakan pihaknya menargetkan pertumbuhan pelanggan koperasi sekitar 2.000 unit di Jabar, sedangkan secara nasional sebanyak 15.000 unit.
 
Sebanyak 15 aplikasi yang tersedia bagi para pelanggan pebisnis kecil dan menengah. Aplikasi tersebut, menurutnya mampu menekan biaya operasional sebesar 45%.
 
"Aplikasinya antara lain e-BPR, e-kesehatan, e-hotel, e-travel, e-akademik, e-toko, e-bengkel, school net dan lainnya. Biayanya antara Rp265.000-Rp500.000," katanya.
 
Dia mengatakan pebisnis juga mendapatkan jaminan keamanan data, serta jaminan penyimpanan data dari sistem Disaster Recovery Center (DRC) apabila terjadi musibah. Selain itu pelayanan ini pun sudah mendapatkan sertifikasi dari Bank Indonesia.
 
Lanjutnya dia menuturkan para pelanggan juga mendapat keuntungan karena jaringannya mengarah kepada Cloud Community, broadband dan transparansi. Aplikasi dari sistem ini juga akan menyesuaikan secara otomatis terkait perubahan kebijakan pemerintah.  
 
"Data keuangan akan transparan sesuai keinginan Komite Pemberantasan Korupsi yang ingin keterbukaan agar terhindar dari aksi korupsi," tuturnya.
 
Dia juga menambahkan persyaratan koperasi atau pengusaha cukup mudah yaitu harus memiliki izin usaha dari dinas pemerintah dan terjangkau jaringan telepon.
 
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Bidang Koperasi dan UMKM Iwan Gunawan mengatakan koperasi maupun pelaku usaha saat ini harus mampu memanfaatkan Teknologi dan Informasi (TI) dengan tepat untuk mengembangkan bisnis.
 
Dia mengatakan pemerintah harus memberikan bantuan terhadap UKM maupun koperasi baik peralatan hingga pelatihannya, sehingga TI bisa dijadikan sebagai sarana pendukung bisnis.
 
"Saya optimis UKM dan Koperasi yang menggunakan internet sebagai penunjang bisnis, mampu bertahan di era pasar bebas ini," katanya. (sut)
 
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper