SERBA SERBI: Pengguna Twitter lebih egois dari Facebook

Lingga Sukatma Wiangga
Minggu, 19 Februari 2012 | 08:35 WIB
Bagikan

Yang paling membedakan antara Twitter dengan Facebook adalah pengguna Twitter tidak perlu mendapatkan persetujuan untuk mem-follow (menjadikan teman). Namun bila teman tersebut tidak mem-follow balik, maka teman Anda tidak bisa membaca atau enggan untuk melihat time line-time line Anda.

Berbeda dengan facebook di mana hubungan pertemanan harus melalui persetujuan pengguna lainnya, sehingga keduanya terlibat hubungan interaksi dan tidak ada yang egois dengan hanya satu pihak saja yang bisa melihat status seseoraang.

Dalam Twitter, biasanya yang memiliki follower banyak dan hanya sedikti saja memiliki following adalah merupakan selebritis, tokoh, politisi, atau bahkan menteri di mana mereka tidak membutuhkan untuk membaca TL kita.Namun, secara keseluruhan, twitter ternyata lebih menarik daripada facebook sehingga diprediksi tidak lama laagi semua orang bosan dengan facebook, dan itu mulai terlihat sekarang, banyak teman tidak aktif lagi bermain facebook, tidak seperti masa awal booming. Hanya 140 karakterUpdate status Twitter hanya dibatasi 140 karakter (huruf, angka, simbol, atau spasi) sedangkan update status di Facebook awalnya dibatasi 160 karakter kini dinaikkan menjadi 420 karakter. Karena di twitter hanya 140 karakter, maka kita harus menulis yang singkat dan perlu saja, apalagi kalau menyertakan tautan (link) kita benar-benar harus berpikir untuk memilih dan menyingkat kata. Sedangkan di facebook update status bisa panjang, bisa jadi satu paragraf, mungkin bisa menulis satu lirik lagu penuh. Akhirnya kalau update status di facebook tidak usah bingung memilih dan menyingkat kata, tidak heran update status di facebook kadang ada yang terkesan bombastis. No threaded commentDi Facebook cara membalas update status adalah dengan menuliskan komentar yang muncul di bawah update status tersebut, begitu seterusnya secara berurutan (threaded). Di Twitter beda, cara membalas update status adalah dengan menulis update status baru dengan menyertakan @namaorang yang dibalas. Ini yang membuat twitter menjadi istimewa. Bayangkan jika ada seseorang menulis update status hanya ditujukan untuk kita, tulisan itu diposting di halamanya, tentu tweet tersebut jadi lebih berkesan, kita jadi sungkan jika tidak me-reply. Karena itu di twitter user harus lebih aktif “menyapa” supaya dapat banyak tweet balasan.         Followings dan followersDi Twitter, kalau kita ingin mengikuti update status seseorang, harus menjadi “follower” tanpa “meminta” pertemanan (kecuali untuk yang mengaktifkan privacy). Jika di-follow, kita tidak harus membalas menjadi follower dia. Jadi timeline hanya berisi update status orang-orang yang kita pilih saja. Jika suatu saat tidak suka, kita bisa unfollow orang tersebut, otomatis update statusnya tidak ada dalam timeline kita. Di Facebook, semua teman bisa membaca update status kita. Sebaliknya, kita juga bisa membaca update status semua teman kita itu. Tidak dibedakan apakah teman akrab / dekat, atau teman yang belum kenal sekalipun. Update status semua teman muncul di beranda kita, sulit mengatur supaya di beranda hanya muncul update status orang-orang yang kita pilih, mungkin caranya hanya dengan “memutuskan pertemanan”.

Tanpa konfirmasiDi Twitter, Jika tidak mengaktifkan privacy, maka semua orang bisa membaca update status kita, termasuk orang yang belum punya akun Twitter. Semua orang juga bisa follow tanpa harus meminta konfirmasi dari kita. Mungkin alasan ini yang membuat beberapa artis, selebritis, politikus, menteri, sampai presiden punya twitter. Akun mereka biasanya di follow oleh ribuan orang. Kalau di facebook tentu repot mengkonfirmasi satu-persatu permintaan teman yang jumlahnya puluhan ribu.

No game No quizSebenarnya layanan resmi dari Twitter hanya update status tanpa aplikasi lain seperti foto, video, dan lain-lain. Jika di Twitter bisa melakukan itu adalah karena bantuan aplikasi di luar Twitter. Karena hanya update status, maka pembicaraan di Twitter akan lebih fokus dan menarik, misalnya ketika ada musibah gempa, berita di Twitter akan terasa lebih aktual. Sementara di Facebook pada saat yang sama (saat terjadi gempa) masih terlihat orang-orang yang sibuk main game (contoh: mafia wars, pet society dan lain-lain), atau muncul juga laporan quiz-quiz yang kurang penting. Baru-baru ini Facebook telah mengeluarkan versi lite dimana tidak memunculkan game dan quiz di beranda kita. (merasa tersaingi Twitter?)Karakteristik pengguna

Facebook berisikan orang – orang dengan segmen menengah ke bawah, kenapa saya bilang demikian karena sejauh pengamatan saya, pengguna – pengguan Facebook jarang berasal dari kalangan menengah ke atas atau eksekutif, jikalau pun ada itu hanya account yang sudah tidak aktif.Di Twitter, berisikan Orang – orang dengan segmen menengah ke atas, ada Artis, Politisi, Pengamat politik, marketer dan selebritis dari berbagai kalangan, memreka memiliki daya influence yang tinggi.Pemanfaatan situs jejaring sosial berhubungan dengan tingkat pendidikan. Sebuah studi mengungkapkan pengguna Twitter lebih pintar daripada pengguna Facebook. Tapi keduanya masih kalah pintar dibandingkan pengguna LinkedIn.Seperti dilansir Mediabistro, data menunjukan, pengguna Twitter pendidikannya cenderung lebih tinggi daripada pengguna Facebook. Yang mengenyam pendidikan kuliah, pengguna Twitter sebanyak 21%, sementara pengguna Facebook hanya 20%. Pengguna Facebook yang sekolah hanya sampai SMU sebanyak 26%, sementara pengguna Twitter lebih sedikit, yakni 16% saja.(api)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper