Penyebab Roblox Dilarang
Dia menilai murid SD belum sepenuhnya mampu membedakan adegan nyata dan rekayasa. Usia tersebut juga dikenal sebagai peniru ulung yang berpotensi meniru tindakan di gim atau konten digital.
“Misalnya mohon maaf ya, kalau di gim itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di gim. Kalau dia main dengan temennya, kemudian temennya dibanting, kan jadi masalah,” katanya.
Mu’ti pun mengimbau orang tua untuk memperkuat edukasi dan pendampingan saat anak menggunakan gawai, agar yang diakses bermanfaat dan edukatif. Dia juga menegaskan Kemendikdasmen bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta kementerian terkait telah meluncurkan Program Tunas untuk melindungi anak di dunia digital.