Nvidia Dikabarkan Terhindar dari Kontrol Ekspor Setelah Kesepakatan dengan Trump

Lukman Nur Hakim
Kamis, 10 April 2025 | 15:08 WIB
Ilustrasi yang menampilkan logo Nvidia and DeepSeek./REUTERS-Dado Ruvic
Ilustrasi yang menampilkan logo Nvidia and DeepSeek./REUTERS-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Nvidia Jensen Huang dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Donald Trump untuk menghindari pembatasan ekspor pada chip AI H20.

Melansir dari Techcrunch, Kamis (10/4/2025) menurut laporan NPR, Jensen Huang mencapai kesepakatan tidak resmi dengan Trump dalam sebuah pertemuan tertutup di resor Mar-a-Lago minggu lalu.

Dalam pertemuan itu, Huang dikabarkan menawarkan komitmen investasi besar untuk membangun pusat data AI baru di dalam negeri sebagai imbalan atas pelonggaran kebijakan ekspor untuk chip H20. 

Akan tetapi, Nvidia menolak memberikan komentar terkait dengan rumor kesepakatan antara Jensen dengan Trump.

Laporan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan politisi dan industri semikonduktor. Senator dari Partai Demokrat maupun Republik sebelumnya telah menyerukan pembatasan atas H20.

Pemerintahan Trump sendiri disebut telah menyiapkan kontrol ekspor sebelum akhirnya mengubah arah kebijakan.

Keputusan ini dinilai kontroversial karena bertentangan dengan tujuan utama kebijakan ekspor chip, yaitu menjaga dominasi teknologi AI AS dan membatasi kemampuan negara pesaing seperti Tiongkok. 

Terlebih lagi, pemerintahan Trump dikabarkan tetap melanjutkan sejumlah aturan ekspor ketat yang diwariskan dari era Presiden Joe Biden, termasuk larangan ekspor ke negara-negara sekutu.

Kritik terhadap kebijakan ini tidak hanya datang dari kalangan pemerintah. Nvidia sendiri sebelumnya telah menyebut pedoman ekspor sebagai belum pernah terjadi sebelumnya dan salah arah, dengan kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut akan menghambat laju inovasi AI global.

Banyak perusahaan AI selain Nvidia yang telah condong ke pendekatan Trump yang mengutamakan Amerika dalam upaya untuk menarik hati pemerintahan. 

OpenAI bekerja sama dengan SoftBank dan Oracle untuk inisiatif pusat data AS senilai US$500 miliar yang dijuluki Proyek Stargate pada bulan Januari. 

Microsoft menjanjikan US$80 miliar untuk membangun pusat data AI pada tahun fiskal 2025, dengan 50% dari jumlah tersebut dialokasikan untuk AS.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper