5 Kasus Pencurian Token Digital Terbesar sejak Bitcoin Diluncurkan 17 Tahun Lalu

Lukman Nur Hakim
Selasa, 25 Februari 2025 | 10:47 WIB
Potret token Ethereum (ETH). / Bloomberg-Angel Garcia
Potret token Ethereum (ETH). / Bloomberg-Angel Garcia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa mata uang kripto Bybit mengungkap para peretas baru-baru ini berhasil mencuri token digital senilai sekitar US$1,5 miliar atau Rp24,4 triliun (kurs Rp16.290). Di luar kasus tersebut, ada 5 insiden pencurian besar lainnya yang pernah terjadi

Kejadian ini disebut oleh para peneliti sebagai pencurian kripto terbesar yang pernah terjadi.

Melansir dari Reuters, Selasa (25/2/2025) CEO Bybit, Ben Zhou, mengungkapkan bahwa kripto tersebut diambil dari "dompet dingin," yang umumnya digunakan untuk menyimpan token ether secara offline dan dianggap lebih aman. 

Menurut perusahaan riset blockchain, Elliptic, peretasan ini lebih dari dua kali lipat pencurian kripto terbesar sebelumnya dan kemungkinan besar merupakan pencurian tunggal terbesar yang diketahui dalam sejarah.

Pencurian ini semakin memperburuk masalah keamanan di industri kripto, yang telah mengalami serangkaian peretasan dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada tahun 2024, total pencurian akibat peretasan diperkirakan mencapai lebih dari US$2 miliar, menjadikannya tahun keempat berturut-turut di mana angka ini melebihi US$1 miliar.

Berikut adalah beberapa pencurian besar lainnya yang mengganggu dunia kripto sejak peluncuran Bitcoin pada 2008:

1. POLY NETWORK 

Pada Agustus 2021, peretas mencuri sekitar $610 juta dari Poly Network, sebuah platform untuk transaksi token peer-to-peer. Namun, peretas ini kemudian mengembalikan sebagian besar dana yang dicuri. 

Peretasan ini menyoroti kerentanannya sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi), tempat pengguna bertransaksi tanpa melalui bank atau bursa tradisional.

2. RONIN NETWORK

Pada Maret 2022, peretas mencuri sekitar $540 juta dari proyek blockchain Ronin, yang terkait dengan game Axie Infinity. Mereka berhasil mengambil 173.600 token ether dan 25,5 juta token USD Coin.

3. COINCHECK

Pada Januari 2018, peretas berhasil mencuri sekitar US$530 juta dari bursa Coincheck yang berbasis di Tokyo. Pencurian ini terjadi melalui serangan terhadap "dompet panas," yang disimpan secara online, menyoroti potensi kerentanannya bursa kripto.

4. MT. GOX

Salah satu peretasan kripto yang paling terkenal terjadi antara 2011 hingga 2014, ketika hampir US$500 juta bitcoin dicuri dari bursa Mt.Gox, yang merupakan bursa terbesar di dunia pada saat itu. 

Setelah terungkap, Mt.Gox mengajukan kebangkrutan, dan sekitar 24.000 pelanggan kehilangan akses ke dana mereka.

5. WORMHOLE

Pada bulan sebelumnya, DeFi Wormhole menjadi sasaran peretasan, dengan pencurian sekitar US$320 juta. 

Peretas berhasil mengakses 120.000 token digital yang terkait dengan ether. Setelah kejadian tersebut, Jump Trading, perusahaan yang mengakuisisi pengembang Wormhole, mengganti dana yang hilang untuk mendukung anggota komunitas.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper