Bisnis.com, MAUMERE - Generasi Z (Gen Z) telah tumbuh dan berkembang di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Namun, kebiasaan Gen Z dalam mengakses informasi dan berinteraksi di media sosial membawa tantangan tersendiri, terutama soal keamanan dan privasi.
Dalam diskusi GenSi Talk yang digelar Bisnis Indonesia bersama Indosat Ooredoo Hutchison. dalam Festival Literasi Digital di Universitas Nusa Nipa, Maumere, NTT, Selasa (4/2/2025), terungkap mengenai transformasi Gen Z tersebut.
Diskusi yang membawa tema “Transformasi Gen Z, Dari Cerdas Digital ke Aman Digital” itu menghadirkan beberapa narasumber berbagi wawasan tentang pentingnya keamanan digital bagi Gen Z.
Hamdani Pratama, Kepala BPPTIK, Kementerian Komunikasi dan Informatika, menekankan pentingnya literasi digital dalam membentuk karakter Gen Z. Tidak hanya cerdas digital, tetapi juga aman dalam menggunakan teknologi digital.
"Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meluncurkan beberapa program untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan digital di kalangan Gen Z," kata Hamdani. "Kami harus memastikan bahwa Gen Z memiliki keterampilan digital yang aman dan bertanggung jawab."
Beliau menambahkan tantangan yang dihadapi Gen Z dalam menjaga keamanan, khususnya data pribadi di dunia digital cukup besar. Oleh sebab itu, perlu dukungan dari segala pemangku kepentingan.
“Perlu ada program pelatihan yang dirancang khusus untuk generasi muda guna mengembangkan keterampilan digital yang aman dan bertanggung jawab,” katanya.
Adri Gautama, Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia, menambahkan bahwa pihaknya telah melihat perkembangan dan budaya menjaga keamanan siber di kalangan Gen Z.
"Kita harus terus mengantisipasi dan melindungi Gen Z dari ancaman yang semakin kompleks. Kami terus berperan dalam meningkatkan literasi digital bagi Gen Z, khususnya dalam hal memahami dan memanfaatkan teknologi secara efisien dan aman.”
Adapun Fuadit Muhammad, Programmer dan Tech Influencer, juga berbagi tentang pentingnya keamanan digital bagi Gen Z.
"Kita harus memahami resiko dunia maya, seperti penipuan online, phishing, dan serangan siber. Kita harus memiliki strategi untuk mengenali dan menghindari scam atau phishing yang beredar di media sosial."
Dalam diskusi ini, semua berharap dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan keamanan digital di kalangan Gen Z, serta mengembangkan kompetensi keamanan siber khususnya di Indonesia Timur.
"Kita harus memastikan bahwa Gen Z memiliki keterampilan digital yang aman dan bertanggung jawab. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan kompetensi keamanan siber yang kuat di kalangan Gen Z," kata Hamdani.
Berdasarkan data Pustlitbang Aptika IKP, hasil Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) periode 2022-2024 menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Kenaikan itu mencerminkan perkembangan positif dalam pemanfaatan teknologi digital di Indonesia.
Skor IMDI menunjukkan peningkatan dari 37,80 pada 2022 menjadi 43,18 pada 2023. Kemudian, pada 2024, skor naik tipis menjadi 43,34.