Respons AI China DeepSeek, Trump: Harus Jadi Peringatan bagi Industri AS

Aprianto Cahyo Nugroho
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:15 WIB
Ilustrasi yang menampilkan logo Deepseek, startup kecerdasan buatan (AI) asal China./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi yang menampilkan logo Deepseek, startup kecerdasan buatan (AI) asal China./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) dari startup China, DeepSeek, harus menjadi peringatan serius bagi industri Amerika agar lebih fokus dalam persaingan teknologi.

Trump juga mengapresiasi inovasi dari China yang berhasil menciptakan AI yang lebih cepat dan murah.

"Peluncuran DeepSeek, AI dari sebuah perusahaan China, seharusnya menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu benar-benar fokus untuk bersaing dan menang," ujar Trump dalam sebuah acara di Florida, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/1/2025).

Pada hari yang sama, investor di seluruh dunia melepas saham teknologi karena khawatir dengan munculnya model AI berbiaya rendah asal China yang berisiko menggoyahkan dominasi pemimpin AI berbasis di AS.

"Saya membaca tentang China dan beberapa perusahaan di sana, salah satunya berhasil menemukan metode AI yang jauh lebih cepat dan murah. Itu hal yang baik karena Anda tidak perlu menghabiskan begitu banyak uang. Saya melihatnya sebagai aset, sebuah perkembangan positif," ungkap Trump.

Trump juga mengungkapkan bahwa pemimpin China pernah mengatakan kepadanya bahwa AS memiliki ilmuwan paling brilian di dunia.

Ia menegaskan bahwa jika industri China mampu menciptakan teknologi AI yang lebih murah, perusahaan AS pasti dapat menirunya.

"Kita selalu menjadi pelopor ide. Kita selalu yang pertama. Jadi saya akan mengatakan bahwa ini adalah perkembangan positif. Dengan begitu, alih-alih menghabiskan miliaran dolar, kita dapat mengeluarkan lebih sedikit uang dan semoga menghasilkan solusi yang sama," tutup Trump.

Marc Andreessen, kapitalis ventura Silicon Valley, menyebut DeepSeek sebagai "momen Sputnik AI," sebuah referensi terhadap peluncuran satelit Uni Soviet yang memulai perlombaan luar angkasa pada 1950-an.

Model DeepSeek-V3 dan R1, yang dilatih menggunakan chip H800 Nvidia dengan biaya di bawah US$6 juta, dipuji karena efisiensinya. Dibandingkan ChatGPT, biaya penggunaan DeepSeek-R1 disebut 20 hingga 50 kali lebih murah.

“DeepSeek R1 menjadi salah satu terobosan AI paling mengesankan yang pernah saya lihat, ini seperti hadiah besar bagi dunia,” ungkap Anreessen seperti dikutip Reuters.

Meski begitu, manajer portofolio senior di Synovus Trust Company Daniel Morgan menyebut aksi jual ini sebagai reaksi berlebihan. DeepSeek dirancang untuk digunakan di ponsel dan PC, bukan pusat data.

Oleh karena itu, dampaknya terhadap penyedia chip pusat data seperti Nvidia, Advanced Micro Devices, dan Broadcom dinilai terbatas.

“Uang yang sebenarnya dalam AI adalah menyediakan chip untuk pusat data dari orang-orang seperti (Nvidia), Advanced Micro Devices AMD.O dan Broadcom,” kata Morgan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper