Bisnis.com, JAKARTA - Bocor sebuah foto yang memperlihatkan jajaran direksi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berdiri bersama dalam satu barisan. Tidak hanya itu, di belakang barisan terdapat tulisan semacam struktur organisasi.
Foto yang bocor pada Kamis (9/1/2024) itu memperlihatkan Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys bersama dengan Direktur Keuangan Anthony Susilo berdiri dalam satu barisan dengan Direktur XL Axiata Yessie Dianty Yosetya dan Direktur David Arcelus Oses serta beberapa orang lainnya.
Tidak hanya itu, di belakang mereka terdapat sebuah layar yang memperlihatkan tulisan seperti struktur organisasi dengan urutan sebagai berikut:
Presdir & CEO - Rajev Seethi,
Director & CFO - Antony Susilo
Director & CTO - Shurish Subbramaniam
Director & Chief Commercial Officer David A. Oses
Director & Cheif Regulatory Officer Merza Fachys
Bisnis mencoba mengonfirmasi mengenai foto dan struktur organisasi tersebut kepada Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto.
Konfirmasi terkait korelasi foto dengan merger XL Axiata dan Smartfren. Henry menjawab masih mendalami. “Sedang dicheck,” kata Henry kepada Bisnis, Kamis (9/1/2024).
Sekadar informasi, Rajeev Sethi merupakan CEO dari Robi Axiata Bangladesh. Dia menjabat di Robi Axiata sejak 2022. Rajeev pernah berkarier sebagai nakhoda Ooredoo Myanmar pada 2019.
Sementara itu, Shurish Subbramaniam saat ini menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Jaringan Smartfren.
Diberitakan sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Tel mengumumkan penggabungan usaha (merger) dengan nilai mencapai Rp104 triliun. Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (“XLSmart”).
Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan merger ini menggabungkan dua entitas yang akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia.
XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
“Merger ini merupakan langkah penting dalam membangun fondasi ekonomi digital yang tangguh. Merger ini akan memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang unik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Vivek dikutip Rabu (11/12/2024).