Es Antartika Meleleh, Bakal Bikin 100 Gunung Berapi Tersembunyi Meletus

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 7 Januari 2025 | 17:17 WIB
Antartika/reuters
Antartika/reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti mengungkapkan ancaman melelehnya es antartika bisa memicu 100 gunung api meletus.

100 gunung berapi yang tidak terlalu mencolok itu tersebar di Antartika, dan banyak di antaranya berkumpul di sepanjang pantai baratnya.

Beberapa dari gunung berapi tersebut memuncak di atas permukaan, namun yang lain berada beberapa kilometer di bawah Lapisan Es Antartika.

Perubahan iklim menyebabkan lapisan es mencair dan menaikkan permukaan laut global. Pencairan ini juga menghilangkan beban batuan di bawahnya, dengan dampak yang lebih bersifat lokal.

Mencairnya lapisan es telah terbukti meningkatkan aktivitas vulkanik di gunung berapi subglasial di tempat lain di dunia. Coonin dkk. menjalankan 4.000 simulasi komputer untuk mempelajari bagaimana hilangnya lapisan es mempengaruhi gunung berapi yang terkubur di Antartika, dan mereka menemukan bahwa pencairan bertahap dapat meningkatkan jumlah dan ukuran letusan subglasial.

Pasalnya, pelepasan lapisan es ini mengurangi tekanan pada ruang magma di bawah permukaan sehingga menyebabkan magma yang terkompresi mengembang. Perluasan ini meningkatkan tekanan pada dinding ruang magma dan dapat menyebabkan letusan.

Beberapa ruang magma juga menyimpan sejumlah besar gas yang mudah menguap, yang biasanya terlarut ke dalam magma. Saat magma mendingin dan tekanan lapisan penutup berkurang, gas-gas tersebut keluar dari larutan seperti karbonasi dari botol soda yang baru dibuka, sehingga meningkatkan tekanan di ruang magma. Tekanan ini berarti pencairan es dapat mempercepat terjadinya letusan gunung berapi subglasial.

Letusan gunung berapi subglasial mungkin tidak terlihat di permukaan, namun dapat berdampak pada lapisan es. Panas dari letusan ini dapat meningkatkan pencairan es jauh di bawah permukaan dan melemahkan lapisan es di atasnya yang berpotensi menyebabkan umpan balik berupa berkurangnya tekanan dari permukaan dan letusan gunung berapi lebih lanjut.

Para penulis menekankan bahwa proses ini lambat dan berlangsung selama ratusan tahun. Namun hal ini berarti masukan yang diteorikan dapat terus berlanjut meskipun dunia dapat membatasi pemanasan antropogenik.

Lapisan es Antartika jauh lebih tebal selama zaman es terakhir, dan ada kemungkinan bahwa proses pembongkaran dan perluasan magma dan gas yang sama mungkin berkontribusi terhadap letusan di masa lalu.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper