Elon Musk Disorot, Tesla Gagal Capai Target hingga Insiden Cybertruck

Lorenzo Anugrah Mahardhika,Lukman Nur Hakim
Sabtu, 4 Januari 2025 | 07:09 WIB
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, menjadi sorotan dalam sepekan terakhir menyusul insiden meledaknya Cybertruck yang menewaskan 1 orang. 

Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menyelidiki ledakan Cybertruck Tesla Inc. di luar hotel Trump Las Vegas pada hari Rabu sebagai potensi aksi teror. 

AS menduga ada kaitan kejadian tersebut dengan amukan truk di New Orleans yang menewaskan sedikitnya 15 orang.

Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengatakan Cybertruck 2024 berhenti di pintu masuk kaca hotel Trump dan asap kemudian muncul dari kendaraan tersebut sebelum ledakan besar.

Tujuh orang mengalami luka ringan, dan semuanya dalam kondisi stabil atau telah dipulangkan dari rumah sakit. Pengemudi, yang tewas dalam ledakan tersebut, belum diidentifikasi secara publik. 

"Kami tahu siapa yang menyewa truk itu, tetapi kami tidak bersedia merilis informasi itu saat ini," kata Sheriff Clark County Kevin McMahill kepada wartawan dikutip dari Bloomberg,.

Dalam serangkaian posting di X, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan sebuah tim di perusahaan tersebut telah mengonfirmasi ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di Cybertruck sewaan. 

Baik Cybertruck maupun truk pikap yang digunakan di New Orleans disewa dari Turo, kata Musk, seraya menambahkan bahwa mungkin keduanya saling terkait. 

Dia tidak memberikan bukti atas klaimnya bahwa insiden tersebut mungkin terkait. Adapun, Turo adalah pasar berbagi mobil yang memungkinkan pemilik menyewakan kendaraannya.

Insiden Las Vegas terjadi saat FBI dan polisi menyelidiki serangan terhadap kerumunan di New Orleans pada Rabu (1/1/2025) dini hari waktu setempat yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 30 orang. 

Dalam sambutannya di Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengatakan pejabat penegak hukum sedang melacak apakah ada kemungkinan hubungan antara kedua insiden tersebut.

FBI mengatakan pihak berwenang di New Orleans menemukan bendera ISIS dan bahwa para pejabat sedang berupaya menentukan kemungkinan adanya hubungan atau afiliasi tersangka, Shamsud-Din Jabbar, dengan kelompok teroris.

Alat peledak rakitan juga ditemukan, menurut seorang pejabat penegak hukum yang diberi pengarahan tentang perkembangan tersebut yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. 

Polisi Las Vegas mengatakan mereka tidak menemukan tanda-tanda nyata adanya hubungan dengan terorisme internasional, tetapi mereka masih menyelidiki semua kemungkinan. 

"Kami benar-benar menyelidiki hubungan apa pun dengan apa yang terjadi di New Orleans. Kami belum mengesampingkan apa pun," kata McMahill.

Mobil Cybertruck terbakar di depan Hotel Trump
Mobil Cybertruck terbakar di depan Hotel Trump

Dia menambahkan, para penyelidik belum menemukan bukti yang menunjukkan bahaya yang lebih luas. "Tidak ada ancaman lebih lanjut terhadap komunitas kami," katanya. Pejabat FBI menggambarkan ledakan itu sebagai "insiden yang terisolasi." 

Musk mengatakan pembuat kendaraan listrik itu membantu menyelidiki. McMahill mengonfirmasi kerja sama Musk, dengan mengatakan Tesla telah memberikan informasi dari sistemnya, termasuk data kendaraan dan catatan stasiun pengisian daya, untuk membantu penyelidikan.

Halaman:
  1. 1
  2. 2

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper