Bisnis.com, JAKARTA -SpaceX, perusahaan dirgantara milik Elon Musk, memperlihatkan terobosan baru dengan menangkap roket pendorong besar dengan sepasang ‘sumpit raksasa’ sehingga dapat berdiri di posisi awal.
SpaceX terus berusaha membuat proses peluncuran lebih efisien dan efektif termasuk perihal pemanfaatan roket pascameluncur.
Uji terbang ini berlangsung Minggu pagi di lokasi Starbase milik perusahaan di Texas tenggara. Tujuan utama uji terbang kelima ini adalah mencoba "menangkap" pendorong Super Heavy untuk pertama kalinya di lokasi peluncuran lalu memasukan kembali wahana antariksa Starship. Kedua, mendarat di Samudra Hindia tepat waktu.
SpaceX membayangkan penggunaan kembali secara cepat seluruh wahana Starship, yang mencakup tahap atas (juga disebut Starship) dan pendorong Super Berat. Perusahaan ingin membuktikan kemampuan untuk memulihkan kedua tahap dan segera memperbaikinya untuk penerbangan mendatang.
Sasaran terakhir telah tercapai pada Juni 2024. SpaceX berhasil melakukan pendaratan terkendali dan pendaratan darurat tahap atas Starship selama misi uji. Namun, tangkapan pendorong, seperti yang terjadi saat ini, disebut sebagai sejarah baru.
“Ini akan menjadi hal yang sangat baru dalam sejarah peroketan,” tulis SpaceX dalam blognya dikutip Senin, (14/10/2024).
Starship rocket booster caught by tower pic.twitter.com/aOQmSkt6YE
— Elon Musk (@elonmusk) October 13, 2024
Sementara TechCrunch melaporkan bahwa dalam peluncuran hari ini, roket pendorong melambat hingga melayang dan dengan lembut memposisikan dirinya di dalam zona dua lengan "sumpit" yang terpasang di menara peluncuran. Lengan-lengan itu kemudian menutup di sekitar roket pendorong dan menahannya setelah mesinnya berhenti menyala.
Untuk merealisasikan ini, SpaceX memastikan “ribuan" kriteria sehat di seluruh wahana dan landasan harus dipenuhi agar penangkapan dapat dilakukan. Uji coba ini juga berlangsung sedikit lebih cepat dari yang diharapkan.
Badan Penerbangan Federal sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak mengantisipasi penerbitan lisensi peluncuran yang dimodifikasi untuk uji coba ini sebelum akhir November.
Jadwal tersebut membuat SpaceX sangat tersinggung, sehingga perusahaan itu berulang kali mengkritik apa yang disebutnya sebagai inefisiensi regulator. Namun, FAA mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menyetujui peluncuran tersebut.
"FAA menetapkan SpaceX memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, dan perizinan lainnya untuk uji terbang suborbital," kata regulator dalam sebuah pernyataan.
Khususnya, otorisasi tersebut juga mencakup persetujuan untuk uji terbang berikutnya, mengingat bahwa "perubahan yang diminta oleh SpaceX untuk Penerbangan 6 berada dalam cakupan yang telah dianalisis sebelumnya," kata FAA.