Sosialisasi Makan Bergizi Gratis Telan Anggaran Rp15 Miliar, Begini Skenarionya

Rika Anggraeni
Jumat, 13 September 2024 | 15:05 WIB
Seorang siswi menunjukkan menu makanan dalam simulasi penerapan program makanan gratis di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Seorang siswi menunjukkan menu makanan dalam simulasi penerapan program makanan gratis di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). JIBI/Annasa Rizki Kamalina
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyampaikan bahwa pengelolaan dan diseminasi informasi tematik dari program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memanfaatkan opsi teknologi baru, salah satunya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Perlu diketahui, Kemenkominfo mendapatkan tambahan anggaran pada 2025 senilai Rp10 miliar yang akan dialokasikan untuk pengelolaan dan diseminasi informasi tematik makan bergizi. Tambahan anggaran itu merupakan usulan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Dengan demikian, secara keseluruhan, Kemenkominfo memiliki total anggaran senilai Rp15 miliar untuk melakukan sosialisasi program makan bergizi.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo, Prabunindya Revta Revolusi, mengatakan bahwa sosialisasi makan bergizi gratis akan diinformasikan dengan cara baru agar diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Salah satu tugas kami sekarang itu bisa memprofilkan bentuk komunikasi yang baru ke publik, melihat ke depan ruang informasi sudah berubah,” kata Prabu di agenda Ngopi Bareng di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (13/9/2024).

Prabu menuturkan bahwa anggaran yang besar ini menunjukkan keseriusan dari Kemenkominfo untuk memastikan agar program makan bergizi bisa diterima dan dipahami dengan baik oleh publik.

“Karena menjadi salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan,” ungkapnya.

Skenarionya, program makan bergizi gratis ini akan disosialisasikan melalui berbagai macam metode agar informasi tersebut tersampaikan dengan baik ke masyarakat. Penyebaran informasi ini nantinya akan disesuaikan dengan profil masyarakat, baik melalui media mainstream hingga media sosial.

Menurutnya melalui media mainstream merupakan salah satu cara untuk lebih banyak menjangkau masyarakat terkait sosialisasi informasi program makan bergizi gratis pemerintahan Prabowo—Gibran.

“Lewat media sosial, tentunya, karena profil masyarakat kita juga sekarang hampir 210 juta orang yang mengakses sosial media. Jadi itu juga merupakan cara yang efektif,” ungkapnya.

Selain itu, pengelolaan dan diseminasi informasi tematik dari program makan bergizi juga akan dilakukan secara langsung atau offline melalui penyuluh informasi di daerah. Sebab, pemerintahan harus menjangkau warga yang tidak mengakses media mainstream dan media sosial.

“Informasi ini [makan bergizi gratis] semangatnya adalah bagaimana informasi di pusat dan di daerah terluar atau 3T juga sama nilainya. Nah itu kita lakukan dengan berbagai macam cara,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa dengan kucuran dana itu pihaknya akan membantu sosialisasi program makanan bergizi milik Prabowo—Gibran untuk tahun anggaran 2025.

Menurut Budi, perlu adanya sosialisasi dengan memberikan informasi program makan bergizi. “Kan perlu sosialisasi. Sosialisasi untuk memberikan awareness kepada masyarakat tentang betapa pentingnya program makanan bergizi untuk anak-anak kita,” jelasnya.

Bahkan, Budi menyebut bahwa program makanan bergizi yang diinisiasi Prabowo—Gibran merupakan program yang sangat bagus. “Supaya tidak terjadi gap yang jauh dari sumber daya manusia Indonesia, terutama untuk daerah-daerah tertinggal dan terluar Indonesia,” terangnya.

Mengacu informasi Banggar DPR yang diterima Kemenkominfo pada Selasa, 10 September 2024 terdapat penambahan alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar untuk Kemenkominfo, sehingga pagu alokasi anggaran Kemenkominfo menjadi Rp7,73 triliun.

“Diusulkan penambahan tersebut dialokasikan untuk pengelolaan dan diseminasi informasi tematik makan bergizi,” sambung Budi.

Penulis : Rika Anggraeni
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper