Google Ungkap Penyebab Ratusan Hotel Jadi Korban Pemalsuan Data

Rika Anggraeni
Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:26 WIB
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Ilustrasi ancaman data berbahaya / dok. Kaspersky
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Google mengalami masalah teknis yang kemudian berdampak pada perubahan profil bisnis sejumlah perusahaan pengguna Google Business, termasuk hotel

Perwakilan Google Indonesia menyampaikan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan pada informasi yang sebenarnya. Tim Google bekerja keras untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan. Adapun mengenai perubahan yang terjadi disebabkan kesalahan teknis di Google. 

“Kami mengalami masalah teknis yang berdampak pada perubahan informasi pada sejumlah profil bisnis dan telah menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya perubahan yang  salah lagi,” kata Perwakilan Google Indonesia kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024). 

Google juga menyampaikan bahwa perusahaan dalam upaya memulihkan informasi yang akurat setelah terjadi pemalsuan data di ratusan hotel. 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi BS Sukamdani mengatakan bahwa hingga Senin (12/8/2024), hotel yang paling banyak menjadi korban pemalsuan data didominasi wilayah Jawa Tengah sebanyak 156 hotel.

Lalu, diikuti Jawa Timur 92 hotel, Sumatra Barat 60 hotel, Bandung 35 hotel, Sulawesi Tengah 18 hotel, dan Lampung 8 hotel. Namun, Hariyadi menegaskan bahwa hotel yang menjadi korban pemalsuan data ini masih laporan sementara.

Dia merunutkan bahwa kasus ini bermula dari masuknya salah satu laporan dari anggota PHRI Sumatra Barat yang menyampaikan bahwa nomor telepon pada profil Google Bisnis diubah pada Minggu (11/8/2024).

Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan mengganti nomor telepon yang ada pada laman Google Bisnis hotel tersebut. Kemudian, pelaku memberikan informasi palsu kepada konsumen dengan memberikan nomor rekening bank, serta informasi lainnya yang menyangkut reservasi kamar.

Namun, PHRI belum dapat memastikan total kerugian yang dialami hotel-hotel tersebut imbas adanya kejadian ini. “Yang sudah terjadi transaksi adalah di Jawa Tengah, yaitu 10 hotel. 10 hotelnya sudah mentransfer kepada pihak yang tidak bertanggung jawab ini,” kata Hariyadi dalam konferensi pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (12/8/2024). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper