Telkom (TLKM) Investasi Rp10 Triliun Bangun SKKL Indonesia Cable Express (ICE)

Annisa Kurniasari Saumi
Jumat, 5 Juli 2024 | 20:31 WIB
Gedung Telkom Indonesia di pusat Kota Jakarta/Dok. Telkom
Gedung Telkom Indonesia di pusat Kota Jakarta/Dok. Telkom
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) getol membangun sistem komunikasi kabel bawah laut  (SKKL) untuk menghubungkan Indonesia dengan Asia, Timur Tengah dan Eropa. Dari total investasi Indonesia Cable Express (ICE) secara konsorsium sebesar US$2.660 juta, porsi Telkom Group mencapai US$620 juta  atau Rp10,1 triliun (kurs: Rp16.280). 

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan Telkom terus berupaya dalam menghadirkan konektivitas ke Tanah Air. Tidak hanya gencar menggelar SKKL, Telkom juga memikirkan mengenai kabel cadangan SKKL tersebut. 

Isu mengenai SKKL menjadi perhatian penting perusahaan. Gangguan putus kabel di dalam laut akan menyebabkan gangguan yang layanan yang cukup lama terlebih jika tidak ada cadangan. 

Dalam pemaparannya, Ririek juga memperlihatkan slide mengenai investasi Telkom di ICE yang bekisar US$420 juta - US$620 juta.

“Kabel itu kalau putus butuh waktu 1 bulan untuk menyambungkan. Ini bisa menjadi sensitif karena disangkanya ada apa,”  kata Ririek di sebuah forum telekomunikasi, Jumat (5/7/2024).

Untuk diketahui, pada Februari 2024, Telecom Egypt, Telin selaku anak usaha Telkom, dan operator besar asal India telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) baru untuk membentuk konsorsium dengan tujuan mengembangkan SKKL ICE IV. Sistem Data Center (DC) ke DC ini akan menghadirkan rute unik yang menghubungkan wilayah Intra Asia ke India dan Timur Tengah.

Membentang sepanjang 11.000 km, sistem baru tersebut akan menggunakan teknologi kabel terbuka terbaru dan subsea ROADMs untuk menghubungkan Indonesia dan Singapura ke India, Oman, Mesir, dan Uni Emirat Arab. 

Proyek ICE IV akan mengadopsi rute yang benar-benar baru melalui Selat Sunda dan menjadi kabel internasional pertama yang mendarat di Kochi, India dalam beberapa dekade; menawarkan rute alternatif yang resilient dan gerbang internasional baru.

Ekstensi darat yang sedang dipertimbangkan juga mencakup koneksi antara Timur Tengah dan Mesir, serta antara Kochi dan Chennai, yang membuat Proyek ICE IV ini unik. Proyek ICE IV ditargetkan siap beroperasi pada kuartal keempat tahun 2027.

CEO Telin Budi Satria Dharma Purba mengatakan perusahaan menyediakan akses terbuka untuk lebih dari 20 kabel SKKL yang mendarat di Mesir dengan infrastruktur transit internasional yang unik dan berstandar tinggi yang akan menjadi bagian dari desain yang telah direncanakan. 

Selain itu, Proyek ICE IV akan memungkinkan kami memperluas jangkauan dan diversifikasi lebih lanjut bagi portofolio infrastruktur SKKL Tellin untuk secara cepat mengatasi permintaan konektivitas global yang terus tumbuh.

“Proyek ICE melibatkan 7 sistem kabel terpisah yang menghubungkan Indonesia ke semua pasar potensial. Selama 5 tahun mendatang, pembangunan akan dimulai, masing-masing sesuai dengan 4 prinsip dasar: Akses DC ke DC, Latensi Ultra Rendah, Landings yang Berbeda, dan Rute Unik”, pungkasnya. 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper