Menkominfo Kaji Pemanggilan Seluruh Pengembang Gim Pelanggar Konten Kekerasan

Rika Anggraeni
Kamis, 2 Mei 2024 | 16:15 WIB
Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/
Pengguna bermain game di smartphone saat liburan natal dan tahun baru/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengkaji untuk memanggil seluruh pengembang (developer) gim yang mengandung kekerasan, tidak terbatas pada Free Fire. Pemanggilan dilakukan setelah melakukan kajian. 

“Nanti kita lihat [gim online] yang lain,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi, Kamis (2/5/2024).

Budi mengatakan Kemenkominfo saat ini baru berencana untuk memanggil Garena International I Private Limited sebagai pengembangan Free Fire atau FF. 

Kemenkominfo akan memberikan sosialisasi terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan. 

“Nanti kita kaji [potensi pemanggilan]," kata Budi. 

Budi menegaskan bahwa gim Free Fire memenuhi perundang-undangan di Indonesia. Pihaknya lebih berfokus untuk memastikan bahwa ekosistem ruang digital, termasuk di ranah gim online, terjaga. 

“Yang penting dia disclaimer, dia terbuka bahwa ini produk untuk dewasa,” tuturnya.

Sekadar informasi, Game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) asal China menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan mendapatkan pendapatan terbesar di Indonesia pada 2023.  

Dikutip dari Business of Apps dan Apps Figures, game buatan Moonton yang merupakan anak usaha Bytedance ini diunduh sebanyak 5 juta kali, hanya pada Februari 2024. 

Jumlah unduhan MLBB di Google Play dan iOS mengalahkan game serupa asal Singapura Free Fire, eFootball (FIFA) dari Inggris, PUBG Mobile, Roblox, dan Clash of Clans. 

Adapun mengutip Active Player, jumlah pengguna total MLBB mencapai 76 juta pengguna, dengan rata-rata pengguna aktif sebanyak 20 juta pengguna. 

Angka pengguna memang cenderung mengalami penurunan selama satu bulan terakhir, tetapi perlu diakui jumlah pengguna MLBB secara rata-rata terus mengalami kenaikan, terutama sejak awal 2022.

Hal inipun membuat pendapatan yang diperoleh MLBB juga tidak main-main. Tercatat pada 2023, total pendapatan dari game ini mencapai US$31 juta atau sekitar Rp482 miliar.

Angka inipun membuat MLBB menjadi aplikasi dengan pendapatan kedua terbesar di Indonesia, tepat berada di bawah TikTok yang juga merupakan anak usaha perusahaan China ByteDance.

Adapun aplikasi yang juga mendapatkan pendapatan jumbo adalah Video dengan pendapatan US$17 juta (Rp264 miliar), Google One sebanyak US$14 juta (Rp217 miliar), Higgs Domino sebanyak US$13,4 juta (Rp208 miliar), Free Fire sebanyak US$13,1 juta (Rp203 miliar), dan Roblox sebanyak US$11 juta (Rp171 miliar).

Namun, sebagai informasi pada awal 2024 ini, sempat beredar isu bahwa ByteDance akan menjual studio games yang membuat Mobile Legends, Moonton karena dinilai gagal meraup pendapatan.

ByteDance juga disebut akan mundur dari bisnis gim karena ingin berfokus pada bisnis intinya. Selain itu, perusahaan juga disebut sudah berhenti mengerjakan gim yang belum dirilis dan mendivestasi gim yang sudah diluncurkan. 

Dikutip dari South China Morning Post, pihak ByteDance telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan beberapa pembeli potensial, termasuk Tencent Holding, perusahaan di balik game PUBG Mobile dan Call of Duty

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper