Bisnis.com, JAKARTA — Proyek pengembangan konstelasi satelit SpaceX, Starlink akan masuk ke Indonesia. Perusahaan milik Elon Musk ini menawarkan internet berkecepatan tinggi dengan kuota tanpa batas seharga Rp750.000 per bulan. Belum termasuk perangkat.
Melansir dari laman resmi Starlink, Jumat (5/4/2024), layanan Starlink diklaim dapat terhubung mulai dari rumah (residensial), perairan (kapal), hingga lokasi terpencil.
Bukan hanya itu, pihaknya juga menyebut Starlink dirancang untuk tahan dalam berbagai kondisi, perangkat ini dapat mencairkan salju dan tahan hujan es, hujan lebat, serta angin kencang yang ekstrem.
Di laman itu terpampang peta ketersediaan Starlink. Apabila mengetuk wilayah Indonesia, maka akan muncul bahwa layanan Starlink segera hadir di Indonesia mulai 2024.
Nantinya, pelanggan hanya perlu mengatur Starlink dengan dua langkah, yaitu dengan menyambungkan perangkat ke listrik dan arahkan perangkat ke langit. Perlu diingat, posisi Starlink harus bebas halangan dan mengarah langsung ke langit.
Untuk harga langganan, Starlink menawarkan paket layanan Standar yang dibanderol Rp750.000 per bulan dengan internet berkecepatan tinggi dan laten si rendah tanpa batas.
Sekadar informasi, di Amerika Serikat (AS), Starlink memiliki kecepatan unduh 66,59 Mbps, unggah 7,74 Mbps, dan latensi 62 ms. Kecepatan Starlink di AS, kemungkinan berbeda dengan di Indonesia, tetapi tidak terlalu jauh.
Sebelum berlangganan, calon pengguna harus membeli perangkat keras Starlink terlebih dahulu. Harganya dipatok Rp7,8 juta.
Adapun jika ingin memesan Starlink, calon pembeli cukup mengetikkan alamat dan tekan ‘Pesan Sekarang’.
Dalam laman situs akan muncul metode pembayaran dan harga yang harus dibayar pelanggan untuk menikmati layanan internet Starlink milik Elon Musk.
Di sana tertera, jaminan deposit senilai Rp750.000, layanan Rp750.000 per bulan, perangkat keras Rp7,8 juta, pengiriman dan penanganan Rp345.000, dan biaya jatuh tempo Rp750.000.
Demi memikat hati calon pelanggan, Elon Musk juga menawarkan masa uji coba Starlink selama 30 hari. “Jika tidak luas, Anda bisa mendapatkan pengembalian dana penuh,” demikian yang tertera di laman resmi Starlink.
Berikut adalah spesifikasi Starlink dan router WiFi Starlink:
1. Starlink
Antena |
Phased Array Elektronik |
Orientasi |
Orientasi Mandiri dengan Motor |
Peringkat Lingkungan |
IP54 |
Kemampuan Mencairkan Salju |
Hingga 40 mm/jam (1,5inci/jam) |
Suhu Pengoperasian |
-30°C hingga 50°C (-22°F hingga 122°F) |
Bidang Pandang |
110° |
Rata-rata Penggunaan Daya |
50-75 W |
2. Router WiFi Starlink
Teknologi Wi-Fi |
Standar IEEE 802.11a/b/g/n/ac |
Wi-Fi 6 |
Wi-Fi 5 |
Radio |
Dual Band - 3 x 3 MIMO |
Keamanan |
WPA2 |
Peringkat Lingkungan |
IP54, dikonfigurasi untuk penggunaan dalam ruangan |
Rentang |
Hingga 185 m² (2000 kaki persegi) |
Suhu Pengoperasian |
-30°C hingga 50°C (-22°F hingga 122°F) |
Kompatibilitas Mesh |
Kompatibel dengan hingga 3 node Mesh Starlink |