Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan menara telekomunikasi gencar memperkuat bisnisnya dengan menambah menara baru sepanjang 2023.
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) atau SMN, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) terus menancapkan besi-besi di wilayah baru seiring dengan agresivitas ekspansi jaringan oleh operator.
Berikut kinerja ketiganya:
1. Mitratel (MTEL)
Mitratel memiliki 38.014 menara yang tersebar di Indonesia pada 2023 atau naik 7,3% yoy dibandingkan posisi 2022 sebanyak 35.418 menara.
Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, jumlah penyewa MTEL (tenant) mengalami peningkatan 10,4% yoy menjadi 57.409 penyewa pada 2023 dibandingkan periode sebelumnya 52.006 penyewa.
Alhasil, rasio jumlah penyewa terhadap menara Mitratel (tenancy ratio) naik 0,04 persentase point (ppt) menjadi 1,51 kali dibandingkan periode 2022 sebesar 1,47 kali.
Jika ditelisik lebih jauh, pada akhir 2023, emiten bersandi saham MTEL itu membangun 682 menara baru dan menambah hampir 2.000 menara lagi pada tahun tersebut melalui akuisisi.
“Sehingga menjadikan perseroan [Mitratel] berdiri sebagai penyedia menara terbesar di Asia Tenggara dalam hal total kepemilikan menara,” demikian yang dikutip dari info memo full year 2023 (audited), Selasa (2/4/2024).
Sebaran menara tersebut terdiri dari sekitar 42% berlokasi di Pulau Jawa sebanyak 15.777 menara. Sisanya, yaitu 58% atau 22.237 menara berada di luar Pulau Jawa.
“Komposisi strategis ini sejalan dengan upaya Perseroan untuk meraih peluang di luar Pulau Jawa, dengan memanfaatkan inisiatif ekspansi operator seluler,” ungkapnya.
Mitratel juga mengungkap pertumbuhan penyewa di luar Pulau Jawa juga telah melampaui pertumbuhan di Pulau Jawa, dengan peningkatan yang signifikan sebesar 12% dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 9% yang terjadi di Pulau Jawa.
2. Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Sarana Menara Nusantara juga mengalami pertumbuhan menara. Pada tahun lalu, emiten bersandi saham TOWR itu memiliki 30.558 menara dari tahun sebelumnya 29.794 menara atau tumbuh 2,56% yoy.
Sebaran menara yang dimiliki Sarana Menara Nusantara masih berpusat di pulau Jawa dengan persentase mencapai 53%, sedangkan sisanya atau sebanyak 47% berada di luar Pulau Jawa.
Rinciannya, menara SMN tersebar di Jawa, Bali, NTT, dan NTB sebanyak 18.020. Lalu, wilayah Sumatra sebanyak 6.959 menara dan Kalimantan sebanyak 2.868 menara.
Sementara itu, SMN juga memiliki menara yang tersebar di wilayah Sulawesi mencapai 2.273, serta Maluku dan Papua sebanyak 438 menara.
Perusahaan juga mengalami peningkatan jumlah penyewa, yaitu sebesar 0,59% yoy dari 53.967 penyewa pada 2022 menjadi 54.284 pada 2023. Sedangkan tenancy ratio sebesar 1,78 kali.
3. Tower Bersama Infrastructure (TBIG)
Selanjutnya, Tower Bersama Infrastructure yang merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi milik Saratoga Group memiliki 41.227 tenant dan 22.475 site telekomunikasi per 31 Desember 2023.
TBIG terdiri dari 22.357 menara telekomunikasi dan 118 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 41.109, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) menjadi 1,84 kali.
CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan bahwa pada 2023, perusahaan telah menambah 2.760 penyewaan kotor yang terdiri dari 744 sites telekomunikasi dan 2.016 kolokasi ke portofolio.
“Setelah merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison [IOH] di 2022, kami telah bekerja dengan IOH terkait dengan integrasi jaringan mereka,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (2/4/2024).