Bisnis.com, JAKARTA -Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai kecurangan saat pemilu 2024 akan sulit terjadi karena perkembangan teknologi yang makin matang.
Menurut Budi kehadiran teknologi membuat pemilu berjalan lebih jujur dan transparan. Segala bentuk kecurangan dapat direkam dengan video dan disebarluaskan.
“Kemajuan teknologi serba cepat dan transparan. Mau curang dari mana? Pasti langsung di-video-kan dan viral,” kata Budi dikutip Selasa (6/2/2024).
Budi memberi contoh melalui pemanfaatan media sosial di kalangan masyarakat Indonesia. Menurutnya, pascapenghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), pemilih pasti akan memfoto Formulir C1 dan menyebarkan melalui media sosial.
Dengan cara tersebut maka tidak ada peluang bagi siapapun untuk mengubah hasil seiring dengan partisipasi masyarakat yang makin tinggi.
Budi juga meminta agar masyarakat tetap menjaga kredibilitas lembaga penyelenggara Pemilu. Selain itu, Menkominfo juga mendorong masyarakat mengawasi jalannya Pemilu serta tidak menyebarkan narasi negatif.
“Sekarang ini saatnya untuk sama-sama masyarakat mengawasi," ujarnya.
Di sisi lain, desakan kepada pemerintah untuk menjalankan pemilu yang adil dan jujur terus terjadi, bahkan hingga kekalangan akademisi.
Sejumlah kampus dan perkumpulan akademisi menuntut penegakan demokrasi yang dinilai kian luntur menjelang berlangsungnya pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti.
Gelombang tuntutan dari kalangan intelektual ini mulai bergulir sejak akhir Januari lalu, tepatnya ketika civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) mendeklarasikan Petisi Bulaksumur sebagai respons keprihatinan sekaligus kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berikut beberapa perguruan tinggi yang disebut akan menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi menjelang Pemilu 2024 dalam beberapa hari ke depan.
Berikut daftar kampus dan akademisi yang menyikapi situasi demokrasi menjelang Pilpres 2024:
1. Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (31/1/2024)
2. Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis (1/2/2024)
3. Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Jumat (2/2/2024)
4. Universitas Andalas (Unand), Jumat (2/2/2024)
5. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jumat (2/2/2024)
6. Universitas Hasanuddin (Unhas), Jumat (2/2/2024)
7. Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Jumat (2/2/2024)
8. Universitas Katolik (UNIKA) Atma Jaya, Jumat (2/2/2024)
9. Universitas Indonesia (UI), Jumat (2/2/2024)
10. Universitas Muhammadiyah Babel, Jumat (2/2/2024)
11. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (3/2/2024)
12. Universitas Padjadjaran (Unpad), Sabtu (3/2/2024)
13. Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (Aptik), Sabtu (3/2/2024)
14. Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Sabtu (3/2/2024)
15. Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Sabtu (3/2/2024)
16. Universitas Mataram (Unram), Sabtu (3/2/2024)
17. Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (5/2/2024)
18. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Senin (5/2/2024)
17. Universitas Pendidikan Indonesia, Senin (5/2/2024)
18. Universitas Airlangga (Unair), Senin (5/2/2024)
19. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (5/2/2024)
20. Universitas Janabadra Yogyakarta, Senin (5/2/2024)
21. Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Senin (5/2/2024)
22. Universitas Jember (Unej), Senin (5/2/2024)
23. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Senin (5/2/2024)
24. Universitas Negeri Malang (UM), Senin (5/2/2024)
25. Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (5/2/2024).