Microsoft Indonesia Dukung Implementasi AI yang Bertanggung Jawab

Crysania Suhartanto, Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 20 Januari 2024 | 16:22 WIB
Kecerdasan buatan. /Youtube
Kecerdasan buatan. /Youtube
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Microsoft Indonesia mendukung implementasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence yang bertanggung jawab di Tanah Air.

Microsoft meyakini pemanfaatan etika AI dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh sektor, termasuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan teknologi AI akan membantu menyelesaikan berbagai masalah yang mendesak, baik itu di bidang kesehatan, pendidikan, krisis iklim, dan lainnya. 

Namun, untuk mencapai ke tahap itu dibutuhkan kesepakatan bersama tentang pemanfaatan AI. 

“Penyelesaian ini hanya dapat terwujud apabila terdapat upaya bersama, baik dari sektor publik maupun sektor privat untuk mengembangkan dan menggunakan AI secara bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai dan etika yang kita sepakati bersama,” kata Dharma di acara Sarasehan Nasional AI yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo, Elsam, Atma Jaya, dan Bisnis Indonesia, Jumat (19/1/2024).

Untuk diketahui, teknologi AI memiliki sisi positif dan negatif. Sisi positifnya, teknologi ini diyakini dapat menghadirkan ekonomi digital baru bagi sebuah negara. 

Menurut estimasi Kementerian Keuangan, ekonomi Indonesia berpotensi mendapatkan hingga US$2,8 triliun pada 2040 melalui adopsi teknologi, sebuah peningkatan tahunan sebesar 0,55 persen terhadap pertumbuhan PDB dari 2020 hingga 2040. 

AI diprediksi turut berperan dalam upaya memperoleh potensi maksimal dari estimasi tersebut. Laporan dari Kearney mengungkapkan bahwa teknologi ini bakal menyumbangkan US$366 miliar atau Rp5.715 triliun kepada PDB Indonesia 2030. 

Sementara itu, sisi negatifnya AI digunakan untuk penipuan, bahkan promosi judi online. Beberapa waktu lalu, jurnalis Najwa Shihab dengan selebritas Raffi Ahmad dan Atta Halilintar yang viral di media sosial tengah mempromosikan judi online.

Adapun setelah diselidiki oleh Mafindo, semua suara tersebut merupakan hasil dari deepfake AI.

Untuk menghadirkan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun mengeluarkan Surat Edaran tentang Etika AI. 

SE yang diterbitkan Kemenkominfo hakikatnya telah mengenakan pada tiga pendekatan utama.

Pertama, mendorong penggunaan AI untuk mendukung aktivitas manusia yang akan mendorong kreativitas pengguna dalam pemecahan masalah dan pekerjaan. Kedua, menekankan privasi dan perlindungan data untuk mencegah kerugian pada pengguna.

Terakhir, menganjurkan pengawasan yang ketat untuk mengendalikan potensi penyalahgunaan AI oleh badan pemerintah, swasta, dan pengguna.

Wakil Menteri Kemenkominfo Nezar Patria mengatakan perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang makin masif menimbulkan dampak positif dan negatifnya tersendiri. 

Oleh karena itu, kata Nezar, ini menjadi tugas pemerintah untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi dampak negatifnya. Hal inipun dilakukan dengan menerbitkan surat edaran (SE) terkait etika AI. 

Sekalipun bersifat soft regulation, kata Nezar SE ini merupakan dasar dari regulasi selanjutnya yang lebih bersifat mengikat.

“Saya kira, ini akan menjadi sangat serius. Jika tidak segera diantisipasi karena kemampuannya yang melebihi prediksi, AI akan menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan,” ujar Nezar pada acara Sarasehan Nasional AI yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo, Elsam, Atma Jaya, dan Bisnis Indonesia, Jumat (19/1/2024).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper