Usai Akuisisi Tokopedia, Harga Barang TikTok Shop Tambah Murah atau Makin Mahal?

Crysania Suhartanto
Selasa, 2 Januari 2024 | 10:30 WIB
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta, Rabu (13/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga mengakses aplikasi Tiktok di Jakarta, Rabu (13/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sudah hampir satu bulan setelah TikTok Shop kembali beroperasi. Harga-harga yang dijual di dalamnya pun cenderung bervariasi, ada yang bertambah mahal, ada yang sama saja.

Berdasarkan pantauan Bisnis, harga yang masih stagnan cenderung terjadi di kategori alat-alat kecantikan dan fesyen.

Hal inipun diakui oleh Tasya, salah seorang pengguna TikTok Shop. Perempuan yang sudah 50 kali bertransaksi di TikTok Shop ini, pernah mengalami era TikTok sebelum tutup karena Permendag No.31/2023, sampai buka kembali setelah mengakuisisi Tokopedia.

Menurut Tasya, saat TikTok baru kembali, harga-harga yang tercantum di keranjang TikTok Shop miliknya tidak berubah sepeser pun. Adapun mayoritas barang-barang yang ada di keranjangnya adalah makeup dan baju.

Sebagai informasi, saat TikTok dibuka kembali, keranjang belanjanya masih berisi barang-barang yang sebelumnya sempat dimasukkan di TikTok Shop versi lama.

“Aku lihat dari keranjang ku sih harganya masih sama, tidak naik tidak turun,” ujar Tasya.

Hal yang hampir serupa juga dialami Yufi. Pria 30 tahun ini mengaku harga yang ada di TikTok ada yang sama seperti sebelum TikTok Shop tutup dan ada pula yang mengalami kenaikan sehingga sama dengan marketplace lainnya.

Namun, memang karena TikTok Shop tidak membebankan biaya layanan pada pelanggannya, total harga yang harus dibayarkan justru menjadi lebih murah.

“Harga overall hampir sama dengan Tokopedia. Mungkin bedanya di TikTok, aku gak ada biaya layanan, jadi dibilang murah sih tidak, tetapi secara total iya,” ujar Yufi.

Tampilan TikTok Shop setelah akuisisi Tokopedia
Tampilan TikTok Shop setelah akuisisi Tokopedia

Pengguna setia TikTok lainnya, Ben justru menganggap harga barang-barang di TikTok mengalami kenaikan harga.

Pria yang sudah menggunakan TikTok sejak Februari 2022 ini mengaku pernah membeli iPad Mini di TikTok Shop seharga Rp8,4 juta. Namun, saat dicek kembali baru-baru ini, harga iPad Mini tersebut sudah naik hingga Rp9,9 juta.

Selain itu, Ben juga mengungkapkan ada beberapa barang lainnya yang juga mengalami kenaikan harga, mulai dari sabun mandi, hingga sepatu.

Senada, pelanggan TikTok lainnya Dewi juga mengaku barang-barang di TikTok Shop kini menjadi lebih mahal. Adapun Dewi mengatakan barang-barang yang lebih mahal tersebut merupakan kategori barang fesyen, makanan, dan perabotan rumah.

Sedikit kilas balik, TikTok sudah menutup TikTok Shop Indonesia per tanggal 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB, seturut dengan resminya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 31 Tahun 2023.

Adapun dalam regulasi tersebut diatur bahwa social commerce tidak boleh digabung dengan e-commerce. Selain itu, e-commerce juga tidak diperbolehkan untuk melakukan predatory pricing atau menurunkan harga secara berlebihan hingga bisa mengeliminasi lawan.

Setelah akuisisi terjadi beberapa pelanggan memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam berbelanja. Beberapa dari mereka merasa harga relatif sama murah, dan ada juga yang merasa lebih mahal.  

Kendati demikian, jika menurut Devina salah satu penjual di TikTok Shop, harga yang dimasukan ke dalam sistem sebenarnya cenderung sama seperti sebelum penutupan TikTok Shop.

Namun, Devina mengakui harga yang makin mahal dikarenakan potongan harga yang juga makin sedikit.

Penjual baju inipun juga mengakui tidak dapat memilih berapa jumlah potongan harga yang bisa didapatkan oleh tokonya. Menurutnya, hal ini semua akan bergantung pada algoritma TikTok, yang biasanya mengacu pada laku atau tidaknya barang dagangan di TikTok Shop.

“Gue rasa bisa beda (potongan tiap-tiap toko), tergantung dari penjualan kayaknya, atau bisa tergantung iklan juga,” ujar Devina.

Logo TikTok
Logo TikTok

Namun, Devina mengaku, makin besar potongannya, akan makin laku pula dagangannya. Dengan demikian, dengan adanya sistem ini, toko yang beriklan ataupun yang memang sudah laku akan menjadi makin laku, dan begitu pula sebaliknya.

Menariknya, tidak semua toko seperti tempat Devina bekerja. Menurut Angel seorang karyawan dari peralatan rumah tangga, dia cenderung menaruh harga yang lebih rendah dari harga sebelum TikTok Shop ditutup untuk menggaet para konsumen.

Angel pun kerap melihat banyaknya perusahaan lain yang melakukan hal serupa.

“Kalo aku personally menaruh harga yang lebih rendah sekarang karena masih promosi TikTok baru buka. Kayaknya brand-brand lain juga gitu ya. Kemarin aku sering lihat mereka ngomong kalau memberikan harga yang lebih murah karena promo,” ujar Angel.

Sebagai informasi, pada 11 Desember 2023, TikTok mengumumkan bentuk kerja samanya dengan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

TikTok menggelontorkan dana sebesar US$840 juta atau setara Rp13,18 triliun untuk membeli 75,01% saham Tokopedia. Menariknya, harga inipun jauh lebih mahal daripada harga GOTO saat pertama melantai di bursa.

Yang lebih menarik lagi adalah bentuk kemitraannya. Sebenarnya, jika dilihat secara tampilan, seakan tidak terlihat bedanya antara TikTok Shop lama dengan TikTok Shop yang baru diluncurkan lagi.

Berdasarkan pantauan Bisnis, yang berubah hanyalah munculnya tulisan pop up “Service provided by TikTok partnered with Tokopedia”. Kemudian, di fitur Shop nya, juga dihiasi dengan tampilan Tokopedia.

Kalau menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau yang kerap dipanggill Zulhas, TikTok hanya menjadi platform untuk promosi, sementara transaksi dilakukan di Tokopedia.

Adapun Zulhas mengatakan sistem TikTok Shop yang seperti ini hanyalah uji coba.

Padahal di sisi lain, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan kembalinya TikTok Shop masih belum disertai dengan perubahan berarti, terutama untuk aktivitas belanja dan transaksi yang masih bisa dilakukan pada platform media sosial TikTok.

“Saya melihat apa yang sudah terjadi mulai kemarin di 12.12 dan program Beli Lokal, namun mereka masih berjualan di media sosialnya, seharusnya tidak boleh, secara regulasi dilarang, bahwa media sosial adalah platform komunikasi sedangkan TikTok melakukan transaksi,” ujar Fiki Satari dalam keterangan resminya, Kamis (14/12/2023).

Senada, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap memberlakukan sanksi kepada TikTok apabila masih nekat menyediakan fitur transaksi dalam platform media sosialnya.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim mengatakan, sanksi akan diberlakukan kepada TikTok Shop apabila tetap menyediakan fitur transaksi melewati batas waktu transisi yang diberikan Kemendag selama 3-4 bulan ke depan.

"Ya tentu harus ada sanksi-sanksi yang ada di Permendag 31," ujar Isy saat ditemui di Kantor Kemendag, Rabu (20/12/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper