Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) optimistis pusat data (data center) milik mereka akan memiliki kapasitas lebih dari 1.256MW pada 2031. Adapun pada 2022 kapasitas data center Telkom hanya sebesar 98 MW.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setiawan memprediksi juga memprediksi CAGR data center Telkom akan bertumbuh 33% hingga 2031.
“Untuk itu kita di Telkom terus mengembangkan data center kita, di dalam negeri maupun di luar negeri,” ujar Budi dalam public expose secara daring, Kamis (30/11/2023).
Menurut Budi, ambisi tersebut cukup realistis, mengingat persentase penggunaan data center Telkom sudah 80% pada 2023. Padahal, saat ini makin tinggi permintaan untuk mengakses data dengan latensi yang rendah.
Selain itu, traffic data dinilai akan tumbuh sebesar 39% CAGR pada 5 tahun mendatang dan Indonesia diproyeksikan akan berkontribusi sebesar 40% dari digital ekonomi Asean pada 2025.
Lebih lanjut, Budi mengatakan faktor yang menambah optimisme akan target ambisius ini adalah akan adanya regulasi terkait lokalisasi data dan proteksi data, akses menuju energi terbarukan, serta biaya listrik yang akan dapat diprediksi.
“Kita optimistis data center di Indonesia memiliki potensi yang besar, tapi dengan syarat kita harus memiliki strategi yang tepat. Dan kita bisa memanfaatkan keuntungan yang dimiliki Telkom yang tidak ada di perusahaan lain,” ujar Budi.
Kemudian, Budi mengungkapkan Telkom akan membuka beberapa skenario partnership dengan sejumlah mitra pada 2024. Adapun Budi membocorkan sejumlah kriteria untuk menjadi partner dari Telkom.
Pertama, Budi menginginkan partner yang dapat mengisi kompetensi Telkom, sehingga dalam pengelolaan, layanan, hingga teknologi akan cukup kompetitif dengan Telkom. Kemudian, Budi mencari partner yang bisa membawa pelanggan baru dan nilai baru bagi Telkom Indonesia.
“Ini kriteria-kriteria yang dijadikan guideline untuk mencari mitra data center Telkom ke depannya,” ujar Budi.
Sebagai informasi, pada kuartal III/2023, Telkom Indonesia mencatat pertumbuhan positif sebesar 2,2% secara year on year menjadi Rp111,2 triliun. Pendapatan ini didorong dari pertumbuhan layanan data, internet & IT sebesar 4,8% pada periode yang sama.
Adapun Telkom membukukan EBITDA sebesar Rp59,1 triliun dengan EBITDA marjin sebesar 53,1%. Angka tersebut meningkat 0,9 poin dari semester I/2023 sebesar 52,2%.
Sementara itu, laba bersih Telkom tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 17,6% menjadi Rp19,5 triliun pada periode tersebut.