Bisnis.com, JAKARTA — Global System for Mobile Communications Association (GSMA) memperingatkan Indonesia dalam skenario paling buruk, sekitar sepertiga dari manfaat sosioekonomi 5G atau sekitar Rp216 triliun, bisa hilang dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2024—2030 jika harga pita spektrum baru masih mengikuti harga lama.
Dalam laporan yang berjudul “Biaya Spektrum Berkelanjutan untuk Memperkuat Ekonomi Digital Indonesia”, menunjukkan bahwa sejak 2010, perkiraan biaya total spektrum tahunan bagi operator seluler telah meningkat lebih dari lima kali lipat di Indonesia.