Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) berhasil menggaet 30.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk ikut bergabung ke Indosat Digital Ecosystem (IDE) dalam kurun 1 tahun sejak diluncurkan. ISAT terus berfokus dalam meningkatkan pasar business to business mereka.
Chief Business Officer Indosat Oreedo Hutchison (IOH), Muhammad Buldansyah, mengatakan jumlah tersebut 23 kali lebih banyak dibandingkan dengan total user pada akhir tahun lalu.
“Total user dalam setahun sejak peluncuran lebih dari 30.000 orang, 23 kali lebih banyak dari akhir 2022, dengan jumlah user berkualitas 40 – 50 persen,” kata Dany ketika ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
User IDE tersebut tersebar di 3 wilayah, yakni Jakarta, Semarang, dan Surabaya yang dikatakan menjadi pusat persebaran pelaku UMKM di Tanah Air.
User IDE itu terfokus di 3 industri besar. Antara lain, food and beverage (F&B), ritel, dan otomotif, dengan top selling produk connectivity dan devices (postpaid), analytic, dan location based promotions.
Data analytic yang dijual bersumber dari base transceiver station (BTS) yang dapat membaca kebiasaan pengguna. Termasuk situs-situs yang kerap dikunjungi guna memberikan insight terkait dengan bisnis.
Adapun, IDE bekerja sama dengan sejumlah perusahaan. Di antaranya, Google Cloud, FIF Group (Astra), MNC Bank, serta beberapa komunitas seperti Sahabat UMKM.
Dari sekitar 60 juta UMKM, solusi tersebut mayoritas menyasar segmen mikro dengan pangsa sebanyak 86,2% dari total seluruh UMKM.
Bagaimanapun, langkah tersebut tidak terlepas dari sejumlah tantangan. Meliputi, kurangnya akses, minimnya literasi digital, dan masih massifnya pelaku usaha yang tidak terhubung dengan layanan finansial.
Tahun depan, perusahaan tersebut menargetkan bisa menggaet sebanyak 50.000 UMKM pengakses IDE. Diharapkan, mayoritas merupakan user berkualitas.