Bisnis.com, JAKARTA – Investasi untuk pengadaan solusi teknologi generative artificial intelligence atau genAI diperkirakan mencapai US$16 miliar pada 2023 dan menyentuh US$143 miliar 5 tahun kemudian atau pada 2027.
Laporan terbaru International Data Corporation (IDC) memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/CAGR) biaya pengeluaran pengadaan perangkat generative AI bisa mencapai 73,3% pada periode 2023 – 2027.
Wakil Presiden divisi Worldwide Artificial Intelligence and Automation IDC, Ritu Jyoti, mengatakan generative AI tidak hanya tren sekilas atau sekadar hype. Melainkan, teknologi transformatif dengan implikasi dan pengaruh jangka panjang terhadap bisnis.
“Dengan implementasi sesuai dengan etika dan bertanggung jawab, GenAI bakal mengubah tatanan industri, cara manusia melakukan pekerjaan, bermain, serta cara berinteraksi dengan dunia,” kata Jyoti dikutip Bisnis.com, Selasa (17/10/2023).
IDC memperkirakan investasi GenAI bakal tetap mengalami perkembangan secara alami dalam beberapa tahun mendatang seiring dengan transisi penggunaan teknologi di dunia usaha secara global.
Kendati demikian, investasi pengadaan perangkat genAI diprediksi menemui sedikit kendala pada 2025 akibat gejolak di beban kerja dan sumber daya karena sejumlah faktor seperti perubahan harga, kekhawatiran akan data pribadi serta keamanan, hingga intervensi pemerintah.
Pada 2027, investasi genAI diperkirakan mencapai 28,1% dari keseluruhan investasi di teknologi AI atau kecerdasan buatan secara global.
Infrastruktur genAI mulai dari perangkat keras, Infrastructure as a Service (IaaS), dan system infrastructure software (SIS), akan merepresentasikan bagian terbesar dari modal yang dikeluarkan perusahaan secara global untuk pengadaan teknologi genAI.