GMV Tokopedia hingga Shopee Tembus Rp566 Triliun, Pasar Gurih E-Commerce RI

Rahmad Fauzan
Selasa, 17 Oktober 2023 | 16:34 WIB
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2014 – 2019, Rudiantara mengungkapkan kontribusi GMV e-commerce Tokopedia hingga Shopee tembus US$36 miliar atau Rp566 triliun per tahun, yang menandakan besarnya pasar dagang-el Indonesia. 

Rudiantara yang juga menjabat sebagai Ketua Indonesia Fintech Society (Ifsoc) mengatakan jika dihitung per bulan, maka nilai kontribusi GMV bisa mencapai US$1 miliar. 

GMV adalah volume barang dagangan kotor untuk menunjukkan total nilai uang penjualan untuk barang dagangan yang dijual melalui pasar tertentu selama jangka waktu tertentu. GMV mencakup biaya atau potongan lain yang mungkin dihitung penjual secara terpisah.


“Dikali 3 perusahaan selama setahun, total GMV-nya sudah US$36 miliar. Itu minimal. Belum lagi Blibli dan yang lain. Itulah kenapa saya bilang di sana adalah kue dari ICT ke depannya,” kata Rudiantara dalam acara Digital Transformation Forum for Public Sector yang diadakan Bisnis Indonesia, Selasa (17/10/2023).

Di dalam struktur transformasi digital, Rudiantara mengatakan industri ICT juga dipengaruhi oleh peran perangkat atau device berjejaring seperti ponsel pintar, baik dari sisi jumlah maupun kualitas jaringan.

Dari sisi jumlah, jelasnya, terdapat sekitar 50 juta smartphone anyar di Indonesia setiap tahun.

Dengan pengandaian bahwa produk perangkat berjejaring dibanderol dengan harga rata-rata Rp2 juta per unit, lanjutnya, maka total perputaran uang dari bisnis perangkat berjejaring di Tanah Air mencapai kisaran Rp80 triliun – Rp120 triliun. 

Terkait dengan kualitas jaringan, segmen bisnis menjadi yang paling memungkinkan untuk menerapkan pemanfaatan 5G meskipun mesti menambah ongkos usaha.

“Kalau di segmen, bisnis menambah ongkos tidak masalah asalkan labanya bisa naik. Makanya, kami mendorong penerapan 5G untuk segmen bisnis, terutama di sektor pertambangan,” katanya.

Saat ini, kata Rudiantara, nilai perputaran uang bisnis jaringan telekomunikasi di Indonesia kurang lebih Rp250 triliun per tahun dengan tingkat pertumbuhan 5% – 6%. Sebanyak 60% dari angka tersebut didominasi oleh pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) atau Telkom.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper