Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) bakal menambah jaringan baru di sekitar jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh, untuk menjaga kualitas layanan internet tetap optimal.
Direktur Utama Telkomsel Henry Mulya Syam mengatakan masa pembangunan tower anyar guna meningkatkan layanan telekomunikasi di jalur KCJB tersebut diestimasi berlangsung 6 hingga 9 bulan.
“Ada beberapa site yang ditambahkan, baik yang outdoor maupun yang di panel KCJB. Kami sudah mengkaji jadi mudah-mudahan dalam waktu 6 sampai 9 bulan karena perlu bangun tower baru,” kata Henry dalam keterangan resmi, Rabu (4/10/2023).
Saat ini, Telkomsel telah membangun jaringan 5G KCJB di dua lokasi, yaitu Stasiun Halim dan Padalarang. Dalam proses konstruksi tower ke depan, sinyal ditargetkan meliputi sepanjang jalur yang dilalui oleh kereta cepat dengan brand Whoosh tersebut.
Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyiapkan spektrum frekuensi radio yang bisa digunakan untuk memberikan sinyal telekomunikasi di area tersebut kepada Telkomsel.
“Dan kebetulan sinyal atau frekuensi yang digunakan sekarang dikerjasamakan dengan Telkomsel. Kami bekerja sama sudah lama sekitar dua atau tiga tahun yang lalu,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail.
Pada Senin (2/10/2023), Presiden Joko Widodo beserta sejumlah menterinya melakukan uji coba perjalanan KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta Timur menuju Stasiun Padalarang di Kabupaten Bandung Barat.
“Tinggal tugas ke depan adalah memperbaiki sinyal bagi penumpang dalam perjalanan. Sehingga dari Jakarta ke Padalarang sampai Bandung itu kita harapkan tidak ada sinyal frekuensi atau sinya seluler yang terputus,” sambungnya.
Sekadar informasi, KCJB Whoosh merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Proyek ini menghabiskan anggaran mencapai Rp108 triliun. Anggaran tersebut membangkak dari perhitungan awal senilai Rp76 triliun.