Bisnis.com, SOLO - Elon Musk kembali diminta untuk menghidupkan aplikasi Vine untuk menyaingi TikTok. Saran ini diberikan setelah aplikasi TikTok mengalami banyak masalah di beberapa negara.
Di Eropa misalnya, TikTok sudah dilarang lantaran disebut berbahaya untuk keamanan data penggunanya.
Sementara di Indonesia, TikTok viral karena keberadaan TikTok Shop disebut mematikan UMKM tanah air. Imbasnya, pemerintah Indonesia meminta TikTok untuk memisahkan fiturnya sebagai media sosial dan e-commerce.
Di tengah masalah ini, Elon Musk kembali disinggung soal Vine oleh netizen. Vine merupakan aplikasi berbasis video singkat yang lebih dulu hadir tapi kalah dari dari TikTok.
Vine bisa dikatakan sebagai Twitter versi video. Vine adalah unit terkecil, atom, dari sebuah film. Vine digagas Hofmann berserta dua sahabatnya, Rus Yusupov dan Colin Kroll, pada 2012.
Karena Twitter telah diakuisisi Elon Musk, maka banyak orang berharap Musk akan menghidupkan kembali aplikasi Vine.
Baca Juga Janji TikTok untuk UMKM Indonesia |
---|
Tentang Vine
Vine merupakan aplikasi berbasis video pendek yang dikembangkan secara mandiri tetapi dibeli dan diluncurkan oleh Twitter pada tahun 2013, bahkan sebelum sebagian besar generasi TikTok lahir.
Vine adalah platform video pendek yang menampung klip berdurasi enam detik secara berulang.
Meskipun mengumpulkan 200 juta pengguna dalam waktu yang relatif singkat, aplikasi ini dihentikan oleh platform induknya pada tahun 2016.
Alasan penutupan mendadak Vine tidak pernah diumbar, tapi banyak orang menyayangkan keputusan perusahaan. Sebab jika kembangkan, maka Vine bisa saja menyaingi TikTok yang saat ini sudah mendominasi pasar media sosial berbasis video.