Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang bergerak di bidang fixed broadband, PT Hipernet Indodata (Hypernet) sudah melayani 4.000 mitra dari UMKM, startup, hingga enterprise.
CEO dan Founder Hypernet Sudiando Oei mengatakan Hypernet akan terus menyasar segmen-segmen tersebut, terutama UMKM.
Menurut Sudiando, hal ini tidak terlepas dari sedikitnya pelaku UMKM yang telah memanfaatkan teknologi digital.
Dikutip dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2022, hanya ada 32 persen pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital dalam operasionalnya.
Kendati demikian, Sudiando mengatakan ada tiga tantangan utama dalam mengimplementasikan transformasi digital. Hal tersebut berupa pola pikir yang tradisional, keterbatasan akses pada teknologi, hingga kurangnya SDM yang terampil.
Oleh karena itu, Sudiando mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah strategi untuk dapat masuk ke pasar UMKM. Salah satunya adalah dengan menggunakan model bisnis managed services. Artinya, UMKM hanya akan membayar sesuai dengan jumlah internet yang digunakan.
“Skema pembayaran yang berdasarkan besar atau kecilnya penggunaan per bulan (pay-as-you-go) menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi pelaku usaha untuk menyesuaikan pengeluaran IT dengan kebutuhan riilnya masing-masing,” ujar Sudiando dalam wawancara eksklusif kepada Bisnis.
Lebih lanjut, Sudiando juga mengatakan Hypernet tengah melakukan model bisnis yang menyediakan keseluruhan kebutuhan dalam satu layanan.
Diketahui, selain layanan internet, Hypernet juga memiliki layanan cloud, konsultasi IT, keamanan siber, Internet of Things (IoT), hingga SDM yang bergerak di bidang IT.
Sudiando mengatakan hal inilah yang menjadi keunggulan Hypernet dibandingkan dengan penyedia fixed broadband lainnya. Selain itu, kelengkapan layanan ini juga membuat para pengguna menjadi lebih mudah untuk mengakses IT.
Sudiando mencontohkan banyaknya perusahaan ataupun UMKM yang masih belum memiliki SDM yang paham terkait IT. Oleh karena itu, Hypernet memberikan fasilitas SDM IT serta perangkat lunak untuk keamanan siber.
“Prinsip kami, bisnis yang berkelanjutan adalah bisnis yang mampu menjawab permintaan pasar yang terus menerus berkembang,” ujar Sudiando.
Oleh karena itu, Sudiando mengaku saat ini Hypernet sudah mencatatkan pertumbuhan double digit per tahunnya.
Adapun hal inipula yang membuat operator seluler XL Axiata berani untuk meminang Hypernet.
“Diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya tiga pilar bisnis kami yang dikenal dengan 3T, atau Terkoneksi, Terintegrasi, dan Transformasi, serta mengakselerasi transformasi digital di kalangan UMKM maupun segala jenis pelaku usaha di Indonesia,” ujar Sudiando.