Bisnis.com, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. atau Mitratel mencatatkan pertumbuhan jumlah penyewa yang cukup signifikan pada semester I/2023.
Emiten berkodesaham MTEL itu memiliki 54.718 penyewa atau bertambah 10.818 penyewa (24,6 persen) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh bertambahnya jumlah menara di anak usaha milik PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) tersebut. Mitratel mengoperasikan 36.719 menara pada 6 bulan pertama 2023 atau bertambah 7.932 menara dibandingkan dengan semester I/2022.
Namun, konsekuensi seiring dengan penambahan menara tersebut, rasio jumlah penyewa terhadap menara Mitratel (tenancy ration) menurun dari 1,52 persen menjadi 1,49 presen.
Selain itu, untuk memberikan nilai tambah kepada penyewa, Mitratel juga gencar menghubungkan menara-menara yang dimiliki dengan serat optik (fiber to the tower/FTTT) sehingga kualitas stasiun penerima dan pemancar sinyal (base trasceiver station/BTS) operator seluler yang menempel di menara Mitratel makin opitmal.
Sepanjang 6 bulan pertama 2023, Mitratel telah menggelar jaringan serat optik yang terhubung ke menara sepanjang 27.269 kilometer.
Adapun dari sisi pendapatan, Mitratel mencetak pendapatan sebesar Rp4,13 triliun, tumbuh 10,8 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang sebesar Rp3,72 triliun.
Secara rinci pendapatan tersebut berasal dari penyewaan menara yang sebesar Rp3,4 triliun, Reseller sebesar Rp309 miliar, serat optik sebesar Rp86 miliar dan lain sebagainya.
“Tower leasing meningkat 15,5% YoY menjadi Rp 3.453 miliar didorong oleh penambahan tenant dan kolokasi, termasuk dari akuisisi menara Indosat pada kuartal pertama tahun 2022,” tulis Mitratel dalam Info Memo dikutip, Selasa (1/8/2023).
Saat ini Mitratel tercatat sebagai penyedia menara terbesar di Asia Tenggara dari sisi jumlah kepemilikan menara.
Portofolio Mitratel termasuk 15.354 menara di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara.
Pertumbuhan penambahan tenant di luar Jawa sebesar 26%, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22 persen.
“Hal ini menunjukkan bahwa strategi Perseroan untuk ekspansi dan mengoptimalkan pertumbuhan di luar Jawa sesuai dengan strategi ekspansi dari operator seluler di Indonesia. Di bawah ini adalah peta persebaran lokasi menara Mitratel di Indonesia,” tulis Mitratel.
Jumlah penyewa menara Mitratel paling banyak di Jawa Barat dengan jumlah 6.559 penyewa, sementara itu paling sedikit berada di Maluku dan Papua dengan 1.668 penyewa.