Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kota San Fransisco, tempat berdirinya kantor pusat Twitter yang kini berubah nama menjadi X melakukan penyelidikan terkait pemasangan tanda “X” di atas gedung kantor pada Jumat (28/7/2023) lalu.
Melansir The Washington Post, Senin (31/7/2023), Pemerintah Kota San Fransisco telah dua kali mengirimkan pewakilan pada akhir pekan kemarin untuk menanyakan tentang logo X raksasa yang dipasang Elon Musk di atas markas besar platform media sosialnya.
Logo X yang mewakili logo dan nama baru untuk Twitter, dipasang pada hari Jumat (28/7/2023). Pejabat kota mengeluarkan pemberitahuan pelanggaran terhadap perusahaan pada hari yang sama, dengan mengatakan bahwa tanda tersebut dipasang tanpa izin.
Pasalnya, pergantian atau pemasangan simbol pada sebuah bangunan memerlukan izin untuk alasan desain dan keamanan. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat kota setempat.
Seorang inspektur bangunan kota sejak itu mencoba dua kali, pada hari Jumat dan Sabtu untuk mendapatkan akses ke tanda X yang baru dipasang di bagian puncak gedung.
Namun, perwakilan X menolak memberikan akses dan diduga memberi tahu pejabat bahwa itu adalah tanda sementara untuk sebuah acara. Inspektur kota menjelaskan kepada perwakilan X di lokasi bahwa struktur tersebut harus dipindahkan dan mematuhi peraturan kota.
"Tidak jelas hukuman apa yang mungkin dihadapi perusahaan, tetapi pelanggaran bangunan sering kali dikenakan biaya, menurut situs web kota, setidaknya untuk "mengganti departemen biaya penyelidikan dan penegakan," demikian pernyataan pejabat kota seperti dikutip dari The Washington Post, Senin (31/7/2023).
Sejumlah warga setempat juga dilaporkan mengeluhkan cahaya terang yang dipancarkan tanda X dari atas gedung kantor. Melansir Reuters, Senin (31/7/2023), sejumlah warga merekam dan mengkritik tanda raksasa X yang memancarkan sinar terlalu terang.
Pemilik X Elon Musk, yang juga merupakan pemilik Tesla, diketahui telah memindahkan kantor pusat perusahaan pembuat mobil listrik itu dari California ke Texas pada 2021 lalu.
Namun, Musk tidak melakukan langkah yang sama pada X, meski sejumlah pihak menawarkan “insentif besar” untuk memindahkan kantor pusat dari San Fransisco.
Lewat unggahan di akun X pribadinya pada hari Minggu (30/7/2023) kemarin, Musk menyebut San Francisco kini tengah berada di “pusaran malapetaka” dengan satu demi satu perusahaan meninggalkan kota tersebut. Namun, Musk memastikan X tidak akan meninggalkan “teman sejatinya”.
“Anda hanya tahu siapa teman sejati Anda saat chip sedang turun. San Francisco, San Francisco yang indah, meskipun yang lain meninggalkanmu, kami akan selalu menjadi temanmu.” Demikian tulisnya.
Sebelumnya, pencopotan tanda lama Twitter dari gedung kantor juga sempat dihentikan polisi setempat terkait penutupan jalan tanpa izin. Pihak Twitter juga dikatakan tidak melakukan komunikasi dengan pihak keamanan dan pemilik properti gedung untuk pencopotan tanda tersebut.