Bisnis.com, JAKARTA - LG Electronics akan menambah model bisnisnya menjadi B2B (business to business) dan bisnis layanan dengan masuk ke industri kendaraan.
Perusahaan asal Korea Selatan ini pun berambisi menjadi 10 perusahaan teratas dalam bisnis komponen kendaraan.
CEO LG Electronics William Cho menyatakan perseroan akan tetap mempertahankan layanan peralatan rumah tangga, langganan media, dan persewaan. Namun, memang mereka tidak akan lagi bergantung pada kesuksesan masa lalu.
“Kami tidak akan bergantung pada kesuksesan masa lalu kami dalam peralatan rumah tangga,” ujar Cho.
Berbeda dari sebelumnya, LG akan mencoba untuk melakukan pertumbuhan anorganik seperti usaha patungan, merger, serta akuisisi.
Pada saat Cho mengumumkan strategi masa depannya, dia pun menargetkan penjualan LG akan mencapai 100 triliun won atau Rp1.160 triliun, margin laba operasi sebesar 7 persen pada 2030.
Diketahui pada 2022, LG membukukan penjualan konsolidasi yang mencapai 65 triliun won.
Selain itu, Cho juga memperkirakan pendapatan LG akan naik hingga dua kali lipat atau 20 triliun won dan berencana menginvestasikan sekitar 50 triliun won.
Sementara untuk jangka pendek, di kuartal kedua tahun ini, LG Electronics memperkirakan akan mencatatkan laba 892,7 miliar won ataupun peningkatan sebesar Rp12,7 persen.
| Baca Juga ASUS Bakal Perkuat Segmen B2B Tahun Ini |
|---|
Adapun pihaknya akan bergantung pada layanan pemesanan komponen kendaraan yang sedang berkembang pesat, dimana mereka diprediksi mencatatkan omzet hampir 100 triliun won pada akhir tahun.
