Bisnis.com, JAKARTA - Di Indonesia sudah banyak dijual kursi roda baik itu elektrik dan manual yang dirancang untuk membantu individu yang membutuhkan.
Sayangnya, ternyata fitur-fitur yang disediakan oleh kursi roda tersebut belum sepenuhnya mudah dioperasikan.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya Fitri Utaminingrum pun mengukuhkan inovasi kursi roda pintar multi fitur pertama di Indonesia.
“Ada sembilan fitur, kursi roda yang saya ciptakan ini bisa dikendalikan lewat kedipan mata hingga voice command,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (6/7/2023).
Menargetkan Mitra Bisnis di Bidang Kesehatan
Dengan hasil penelitian yang memiliki potensi komersial, pencarian mitra industri pun dilakukan demi mengkomersialkan ide revolusioner kursi roda elektrik miliknya.
Namun, dia mencatat untuk menuju industri teknologi yang mendukung pengguna dengan disabilitas tidaklah mudah.
Meski, telah dilakukan sejumlah pengujian langsung pada pengguna dengan disabilitas, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan utama adalah adanya kebutuhan akan sertifikasi yang diakui secara industri.
Selain itu, sebagai orang yang berkarier di bidang komputer, maka pencarian relasi mitra dalam bidang medis perlu usaha ekstra.
“Kolaborasi dengan perusahaan medis sangat membantu, agar produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar relevan dan bermanfaat bagi pengguna dengan disabilitas,” ujarnya.
Selain itu, strategi penetapan harga juga menjadi faktor penting dalam industri ini.
Fitri harus dapat menawarkan harga yang bersaing di pasaran agar produk atau layanan yang mereka tawarkan dapat diakses oleh sebanyak mungkin pengguna dengan disabilitas.
“Saya melihat tren pembelian kursi roda di Indonesia itu, ya keluarga memang ingin beli yang kualitasnya nyaman, fitur lengkap tapi tetap murah,” tutur wanita dengan dua anak itu.
Punya Harga yang Terjangkau
Sebagai lulusan S3 Computer Science and Electrical Engineering dari Kumamoto University Japan ini juga akan mengembangkan produknya dengan mengikuti desain dan permintaan konsumen.
“Jadi di awal rilis, harapan saya kita enggak langsung Sembilan fitur. Misal, di awali dengan empat fitur, lalu enam, baru sembilan. Istilahnya, makin lengkap makin mahal,” katanya.
Sejauh ini, dia menilai kisaran harga yang disebutkan bisa ditekan menjadi belasan juta untuk versi dasar, sedangkan konsumen yang mampu membeli grade yang lebih tinggi bisa mengeluarkan hingga Rp30 juta.
Dikembangkan Sejak 2014
Inovasi kursi roda listrik yang Fitri kembangkan sejak 2014 ini memang sudah melalui fase panjang dan penyempuraan.
Dimulai dari penciptaan kursi roda generasi pertama hingga kedua, Kini, dirinya mantap memperkenalkan kursi roda generasi ketiga.
Kursi roda terakhir yang sudah dia patenkan ini dilengkapi dengan beberapa fitur.
Mulai dari, fitur gerakan kepala untuk individu yang tidak dapat berbicara hingga sistem "human tracking" yang terinspirasi dari asisten yang biasanya mendorong kursi roda dari belakang untuk mengikuti gerakan individu terkait.
Dengan sistem ini, asisten hanya perlu berdiri di depan kursi roda, dan kursi roda akan mengikuti gerakan individu tersebut.
Selain itu, kursi roda listrik yang dikembangkan oleh Fitri pun dilengkapi dengan fitur deteksi hambatan yang dapat membantu kursi roda menghindari atau bahkan berhenti ketika mendeteksi keberadaan hambatan di sekitarnya.
“Ini juga bisa digunakan oleh penderita store yang tidak bisa menggunkana tangan dan kakinya. Deteksi turunan, lalu tangga naik,” tutupnya.