Bisnis.com, SOLO - Baru-baru ini NASA merilis peringatan mengenai kemungkinan terjadinya kiamat internet.
Ilmuwan NASA memperingatkan bahwa kiamat internet yang diprediksi terjadi pada waktu dekat ini bisa menyebabkan internet collaps selama beberapa bulan.
"NASA memperingatkan kiamat internet yang dapat menonaktifkan internet selama berbulan-bulan," tulis narasi yang beredar di media sosial.
Kemungkinannya, kiamat internet ini bisa terjadi pada 2025 karena adanya badai matahari. Akibatnya, orang-orang akan offline karena tak ada internet yang bisa diakses.
Apa itu badai matahari?
Badai matahari yang juga dikenal sebagai coronal mass ejections (CME) yang dapat mengacaukan medan magnet Bumi dan menyebabkan peristiwa yang memengaruhi teknologi ruang dan tanah.
Kiamat internet ini bisa terjadi karena suatu kondisi yang mempengaruhi kabel bawah laut jarak jauh yang menjalankan internet.
Tak hanya internet, badai matahari juga menyebabkan jaringan listrik, satelit navigasi, dan komunikasi radio pesawat.
Badai ini terjadi saat Matahari melepaskan partikel magnetik yang dikenal dengan sebutan angin surya atau solar wind.
Efek angin surya ini memunculkan aurora di daerah yang dekat dengan kutub utara dan kutub selatan.
Pada suatu waktu, angin surya dapat berkembang menjadi badai berskala besar yang memberikan dampak luar biasa bagi kehidupan di Bumi.
Badai ini sebenarnya tergolong langka. Persentase terjadinya badai Matahari super yang secara langsung berdampak terhadap Bumi hanyalah sebesar 1,6 sampai 12 persen per dekade.
Sepanjang sejarah, badai serupa hanya pernah tercatat sebanyak tiga kali, yaitu di tahun 1859, 1921, dan 1989.