Satelit Satria-1 Perlu Prioritaskan Kawasan dengan Infrastruktur Matang

Rahmi Yati
Minggu, 18 Juni 2023 | 16:45 WIB
Foto bumi dari satelit/unsplash
Foto bumi dari satelit/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) disarankan untuk memprioritaskan layanan Satelit Satria-1 kepada titik-titik dengan kondisi infrastruktur telekomunikasi yang matang dan memiliki nilai ekonomi tinggi. 

Dengan jumlah titik terlayani yang makin dikit, Satria-1 harus dapat dioptimalkan oleh Kemenkominfo. 

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan lokasi yang memiliki infrastruktur matang dan potensi ekonomi seharusnya diprioritaskan untuk dilayani Satria-1

“Sudah ada beberapa kajian yang mengelompokkan sampai level kabupaten/desa tentang masalah ini. Kemendes, Kemenkeu, Kemenkominfo, Bakti sendiri pernah mengkaji. Tinggal duduk bersama lembaga negara terkait, mana yang menjadi prioritas,” kata Ian, Minggu (18/6/2023). 

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan hal terpenting dari titik layanan adalah alamat penerima layanan tersebut. Walaupun secara jumlah akan berkurang dari 150.000 titik menjadi 50.000 titik, alamat penerima layanan jelas. 

Heru meminta kepada Kemenkominfo agar transparan posisi titik yang menerima layanan beserta kecepatan yang mereka terima. 

“Sehingga tidak lagi menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan bahwa titik tersebut mungkin tidak ada. Dalam kasus BTS 4G itu kan jadi masalah, karena dianggap sudah terbangun ternyata tidak ada. Ini harus diperbaiki,” kata Heru. 

Heru belum mengetahui apakah 50.000 titik untuk tahap awal atau sampai akhir. Jika Kemenkominfo berencana menambah menjadi 150.000 titik, maka layanan per titik akan sangat rendah. 

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana memangkas jumlah titik yang terlayani Satelit Satria dari yang awalnya 150.000 titik menjadi sekitar 50.000 titik, agar layanan yang diterima setiap titik dapat makin optimal berkisar 3-4 Mbps. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan 150.000 titik adalah data perencanaan tahun 2017. Saat itu, internet dengan kecepatan 1 mbps cukup baik, untuk mengirim pesan elektronik baik melalui aplikasi atau pun email. 

Namun, seiring dengan tuntutan masyarakat yang makin tinggi terhadap layanan digital, proses komunikasi berbasis data tidak hanya dilakukan lewat teks juga gambar dan video. 

“Saat ini kami lihat kebutuhannya tidak lagi 1 Mbps mungkin sudah lebih besar menjadi 4 Mbps per titik. Dengan pengurangan jumlah titik, dan kebutuhan yang meningkat per titik, jadi sepertinya 1 Mbps itu tidak cukup lagi, karena itu kami pikir sekitar 50.000 titik lebih rasional,” kata Usman kepada Bisnis, Minggu (18/6/2023). 

Dia mengatakan dengan 50.000 titik, maka dengan kapasitas Satelit Satria yang sebesar 150 Gbps, per satu titik berpeluang mendapat kecepatan hingga 3-4 Mbps, tergantung kebutuhan di titik tersebut. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper