Warning! El Nino Picu Suhu Terpanas di Bumi Tahun 2024

Salma Permata Dewi
Senin, 8 Mei 2023 | 17:16 WIB
EL NINO./www.vox.com
EL NINO./www.vox.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang kemungkinan meningkatnya fenomena cuaca El Nino.

El Nino yang akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang dapat memicu suhu global yang lebih tinggi.

Dilansir dari Science Alert, fenomena cuaca ini kemungkinan akan memunculkan rekor panas baru. Organisasi Meteorologi Dunia PBB mengatakan bahwa perkiraan kemungkinan El Nino akan berkembang pada akhir Juli ada 60% dan kemungkinan terjadi pada akhir September ada 80%.

Wilfran Moufouma Okia, kepala divisi layanan prediksi iklim regional WMO mengatakan bahwa hal tersebut akan mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia. El Nino merupakan pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia dan kekeringan di beberapa bagian dunia dan hujan lebat di tempat lain. El Nino terakhir kali terjadi pada 2018 hingga 2019.

Pada 2020, dunia dilanda fenomena iklim La Nina yang sangat panjang. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino yang berakhir awal tahun ini dan saat ini, beralih ke kondisi netral. Meskipun efek pendinginan La Nina berlangsung, PBB mengatakan bahwa delapan tahun terakhir dunia memiliki suhu terhangat yang pernah tercatat.

Namun, La Nina berperan baik dalam fenomena iklim di dunia ini. Jika fenomena ini tidak terjadi dii 2020, suhu panas akan lebih meningkat dan menjadi lebih buruk. Hal ini disampaikan oleh kepala WMO Petteri Taalas bahwa La Nina bertindak sebagai rem sementara pada kenaikan suhu global.

Menurut Petteri Taalas, sekarang dunia harus bersiap menghadapi perkembangan El Nino walaupun tidak ada indikasi kekuatan atau durasi El Nino yang menjulang. Sebelumnya, di antara 2014 dan 2016, kekuatan El Nino dianggap sebagai yang terkuat dengan konsekuensi yang mengerikan. ​WMO menunjukkan bahwa 2016 adalah tahun dengan suhu terhanga yang tercatat karena 'pukulan ganda' dari peristiwa El Niño yang sangat kuat dan pemanasan akibat gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.

Oleh karena itu, efek El Nino pada suhu global yang biasanya terasa setahun setelah muncul, kali ini kemungkinan besar akan muncul efeknya pada 2024. WMO memperkirakan dalam dua tahun akan terjadi peningkatan suhu global yang serius.

Fenomena El Nino juga diharapkan dapat memiliki beberapa efek positif, seperti membawa kelonggaran dari kekeringan di Afrika. Namun, hal ini juga bisa memicu peristiwa cuaca dan iklim yang lebih ekstrem. Oleh karena itu, sistem peringatan dini yang efektif diperlukan untuk menjaga masyarakat tetap aman.

​Pola iklim terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, dan biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan. Hal ini biasanya terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tropis tengah dan timur. Curah hujan yang meningkat biasanya terlihat di bagian selatan Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian selatan, Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.

Sementara itu, kekeringan parah dapat terjadi di Australia, Indonesia, dan sebagian Asia selatan. ​Selama musim panas di belahan bumi utara, air hangat El Niño juga dapat memicu badai di tengah dan timur Samudra Pasifik sekaligus menghambat formasi badai di Cekungan Atlantik.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper