Elon Musk Luncurkan TruthGPT, Chatbot AI Pesaing ChatGPT

Kathleen Dewitri
Selasa, 18 April 2023 | 17:36 WIB
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi logo Twitter dan foto Elon Musk./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk akan meluncurkan sebuah platform kecerdasan buatan (AI) canggih yang bernama “TruthGPT” untuk menjadi pesaing bagi Microsoft dan Google.

Menurutnya, OpenAI yang telah mengembangkan ChatGPT tidak lagi menjadi perusahaan “open source”, dan beralih mencari keuntungan melalui chatbot ChatGPT dan menggandeng Microsoft.

Musk juga menuduh bahwa Larry Page selaku salah satu pendiri Google, tidak menganggap serius keamanan AI itu sendiri.

"Saya akan memulai sesuatu yang saya sebut 'TruthGPT', atau AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta," kata Elon Musk dalam wawancara dengan Tucker Carlson dari Fox News Channel.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (18/4/2023), dia mengatakan bahwa TruthGPT  bisa menjadi  jalan terbaik menuju keselamatan yang tidak akan memusnahkan manusia.

Seseorang mengatakan bahwa Elon Musk merekrut peneliti AI dari induk Google, Alphabet Inc, guna meluncurkan startup yang direncanakannnya untuk menyaingi OpenAI.

Menurut pengajuan federal bulan lalu, elon Musk mendaftarkan sebuah perusahaan yang bernama X.AI Corp yang didirikan di Nevada.

Perusahaan tersebut menyebutkan Musk sebagai direktur tunggal dan Jared Birchall sebagai sekretaris.

Langkah tersebut diambil setelah Elon Musk dan beberapa pakar teknologi beserta eksekutif industri menyerukan jeda selama enam bulan dalam mengembangkan sistem yang lebih kuat daripada GPT-4 buatan OpenAI yang menjadikan potensi risiko bagi masyarakat sebagai alasan.

Adapun Musk yang menegaskan bahwa AI lebih berbahaya daripada desain pesawat yang salah urus atau pemeliharaan produksi atau produksi mobil yang buruk.

“Ini berpotensi merusak peradaban,” kata Musk.

Dia mengatakan, teknologi pintar yang dapat menulis dengan sangat baik tersebut bisa saja memanipulasi opini publik.

Pada akhir pekan, CEO Tesla tersebut membuat tweet yang mengungkapkan bahwa dia telah bertemu dengan mantan presiden AS Barack Obama ketika dia masih menjabat sebagai presiden dan berdiskusi bahwa Washington perlu mendorong regulasi AI.

Elon Musk yang ikut berkecimpung dalam pendirian OpenAI pada 2015 telah mengundurkan diri sejak 2018 karena harus fokus pada pengembangan Tesla dan SpaceX.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper