AC Ventures Ungkap Alasan Bisnis Fintech Bertahan di Tengah Krisis

Khadijah Shahnaz Fitra
Kamis, 30 Maret 2023 | 12:42 WIB
Ilustrasi fintech. /Freepik
Ilustrasi fintech. /Freepik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - AC Ventures, perusahaan modal ventura, mengatakan pasar startup financial technology atau fintech di Indonesia akan terus berkembang pesat di tengah krisis ekonomi dunia.

Berdasarkan laporan AC Ventures bersama BCG Consultant Berjudul "Indonesia's Fintech Industry is A Sleeping Giant Ready to Rise", adanya peningkatan pendanaan di sektor fintech pada 2022.

Laporan ini juga melihat berkembangnya sektor fintech terlihat dari kehadiran para pemain baru yang bermunculan, bersama dengan perkembangan pemain terdahulu yang semakin mapan. Hal ini pun juga terlihat dari Ekuitas.

Ekuitas dalam sektor ini ditentukan berdasarkan tingkat kematangan operator atau vertikal. Kesepakatan pendanaan tahap awal (early-stage funding) menerima lebih dari 80 persen dari total modal yang diinvestasikan.

Pendanaan dari 2020 hingga 2022 mencapai US$5,4 miliar atau 2,7 kali lebih banyak dari periode 2017 hingga 2019. Pertumbuhan dan monetisasi adalah fokus utama dalam putaran pendanaan seri D+.

Managing Partner AC Ventures mengatakan melihat iklim ekonomi dunia saat ini, investor kini mencari jalur yang jelas menuju profitabilitas sebelum mencapai seri D. Lebih dari 80 persen kesepakatan pendanaan di sektor fintech yang terjadi sejak 2020 hingga 2022 terjadi pada tahap pendanaan awal sebelum mencapai seri C.

"Hal ini menunjukkan dukungan yang kuat untuk inovasi awal. Kecenderungan ini kemungkinan akan terus mendorong inovasi dan mendisrupsi lanskap layanan keuangan yang ada," ujar Helen, Rabu (29/3/2023).

Selain itu AC Ventures juga melihat fintech yang bergerak di bidang software as a service (SaaS) dan insurtech makin diminati.

Founder dan Managing Partner AC Ventures Adrian Li menjelaskan dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan 6 kali lipat jumlah pemain fintech, dari 51 pada 2011 menjadi 334 pada 2022. Pada awalnya, pertumbuhan sektor fintech didorong oleh segmen pembayaran.

Namun, saat ini lanskap fintech di Indonesia sudah semakin beragam dan dinamis, sektor pinjaman, pembayaran, dan wealthtech menjadi industri masa depan yang menjanjikan.

Dia pun menilai segmen baru di sektor fintech, seperti SaaS dan insurtech yang kian bermunculan menunjukkan bahwa fintech di Indonesia semakin matang dan bergerak menuju produk dan layanan yang lebih canggih.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper