Penggelaran BTS 4G Melambat, XL Axiata: Menyesuaikan Kebutuhan

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 25 Februari 2023 | 06:35 WIB
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penggelaran jaringan 4G PT XL Axiata Tbk. (EXCL) pada periode 2021-2022 mengalami perlambatan dibandingkan dengan periode 2020-2021. Melandainya penambahan jumlah base transceiver station (BTS) 4G baru di operator berwarna biru disebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan strategi perusahaan.

Sekadar informasi, pada periode 2021-2022 jumlah BTS 4G di XL Axiata bertambah 14.428 BTS 4G atau lebih rendah dibandingkan dengan periode 2020-2021 yang saat itu jumlah BTS 4G yang bertambah sebanyak 22.907 BTS 4G. Jumlah tambahan BTS 4G pada 2021-2022 di XL Axiata, 8.479 BTS lebih sedikit dibandingkan dengan periode 2020-2021.

“Menyesuaikan dengan kebutuhan dan strategi perusahaan,” kata Head of External Communications XL Axiata Henry Wijayanto kepada Bisnis, Jumat (24/2/2023).

Henry menambahkan pada tahun ini perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar Rp8 triliun. Mayoritas dari dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan 4G, fiberisasi, kebutuhan teknologi informasi untuk mendukung digitalisasi dan lain sebagainya.

“Fiberisasi juga untuk mendukung kesiapan menuju 5G,” kata Henry.

Adapun jika dibandingkan dengan penambahan BTS 2G pada periode yang sama, tidak jauh berbeda. Jumlah penambahan BTS 2G pada periode 2021-2022 sebanyak 9.715 BTS, hanya terpaut 4.713 BTS. Padahal layanan voice dan suara yang membutuhkan jaringan 2G sudah ditinggalkan. Konsumen beralih ke layanan data yang membutuhkan BTS 4G.

Mengenai porsi penambahan BTS 2G dan 4G yang memiliki jarak cukup rapat, Henry menjelaskan penambahan jumlah BTS 2G diperlukan sebagai solusi sementara dalam memenuhi kebutuhan legacy dari perangkat yang masih belum mensupport teknologi 4G.

Sebelumnya, layanan untuk perangkat-perangkat ini dilayani oleh jaringan 2G dan 3G. Setelah 3G sunset- karena operator kompak memadamkan jaringan 3G dalam 2 tahun terakhir untuk tetap dapat menjaga pengalaman pelanggan, operator/XL Axiata perlu menambah BTS 2G sebagai solusi sementara.

“Ke depannya, seiring dengan pemahaman masyarakat akan manfaat dari layanan voice di jaringan data (VoLTE), diharapkan layanan voice dapat sepenuhnya dilakukan melalui jaringan 4G,” kata Henry.

Penambahan jumlah BTS 4G yang melandai juga tidak ada kaitannya dengan akuisisi Linknet beberapa waktu lalu. Perlambatan penambahan BTS 4G murni karena strategi bisnis perusahaan.

Sekadar informasi, pada Januari 2022 PT XL Axiata Tbk. (EXCL) bersama Axiata Group Bhd menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJB) untuk mengakuisisi 66,03 persen saham emiten Grup Lippo, PT Link Net Tbk. (LINK).

Emiten telekomunikasi itu akan mengakuisisi saham LINK dari kepemilikan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV). Harga pembelian yang telah disepakati senilai Rp4.800 per saham biasa atau sekitar Rp 8,72 triliun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Ibad Durrohman
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper