Intip Posisi Kerja Incaran Darknet, Gaji hingga Rp59 juta

Rahmi Yati
Rabu, 1 Februari 2023 | 13:45 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Intelijen Jejak Digital Kaspersky menganalisis hingga 200.000 iklan pekerjaan di darknet dari 2020-2022. Hasilnya, ada beberapa pekerjaan yang paling dicari di komunitas penjahat dunia maya itu bahkan hingga digaji Rp59 juta.

Dari analisis yang dilakukan, para ahli menemukan pengembang (developer), penyerang, dan desainer adalah profesi yang paling banyak dicari dengan kualifikasi pekerjaan termasuk membuat halaman malware dan phishing, membahayakan infrastruktur perusahaan, meretas aplikasi web dan seluler, dan sejumlah peran lainnya.

"Tingkat pendapatan rata-rata yang ditawarkan kepada profesional TI bervariasi antara US$1.300 [sekitar Rp19 juta] dan US$4.000 [sekitar Rp59 juta] per bulan," demikian tulis Kaspersky dalam laporannya, Rabu (1/2/2023).

Adapun Tim Kaspersky Digital Footprint Intelligence (DFI) meninjau iklan pekerjaan dan resume yang diunggah di 155 forum dark web antara Januari 2020 dan Juni 2022, yang berisi informasi tentang pekerjaan jangka panjang maupun penuh waktu.

Menurut data layanan DFI tersebut, total ada sekitar 200.000 iklan terkait pekerjaan dipasang di dark web selama periode yang dianalisis.

"Pendapatan rata-rata tertinggi sebesar US$4.000 dapat ditemukan di iklan untuk ahli rekayasa balik [reverse engineering]," tambah laporan itu.

Lebih lanjut Kaspersky memerinci, daftar pekerjaan yang banyak dicari di darknet antara lain penyerang dengan pendapatan US$2,500 atau sekitar Rp37 juta per bulan, pengembang (US$2,000 atau sekitar Rp29 juta), reverse engineer (US$4,000 atau sekitar Rp59 juta), analis (US$1,750 atau sekitar Rp26 juta), IT administrator dan tester (US$1,500 atau sekitar Rp22 juta), serta desainer (US$1,300 atau sekitar Rp19 juta).

"Pengembang atau developer adalah pakar yang paling dicari di dark web. Dalam spesialisasi ini, pengembang web, yang membuat berbagai produk internet seperti halaman phishing, paling banyak dicari, terhitung 60 persen dari iklan pekerjaan ini," imbuh Kaspersky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper