Saksikan Gerhana Matahari Total 20 April 2023, Ini Wilayah yang Bisa Melihat

Arlina Laras
Jumat, 27 Januari 2023 | 19:18 WIB
Gerhana Matahari Cincin./BMKG
Gerhana Matahari Cincin./BMKG
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena Gerhana Matahari Total akan terjadi pada April 2023. Namun fenomena ini hanya bisa disaksikan di Indonesia bagian Timur.

Peneliti Pusat Antariksa BRIN, Johan Muhammad pun meluruskan soal banyaknya beredar kabar soal fenomena Gerhana Matahari Hibrid. 

“Jadi, Gerhana Matahari Hibrid adalah kondisi di mana satu wilayah tertentu mengalami Gerhana Matahari Total dan yang lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin,” jelasnya dalam Webinar Kenali Fenomena Gerhana Matahari dan Ragam Jenisnya, Jumat (27/1/2023). 

Gerhana Matahari Total akan teramati khususnya di beberapa lautan, seperti Laut Timor dan Laut Banda, tepatnya sebelah selatan Kepulauan Maluku. 

Kemudian untuk daratan, nantinya wilayah yang bisa teramati ada di sebagian Timor Leste dan sebagian lainnya di Kepala Gunung Cendrawasih Papua Barat dengan durasi Gerhana Matahari Total di titik ini berlangsung selama 1 menit 16 detik.  

Lalu, untuk daerah Indonesia lainnya yang akan teramati nantinya adalah Gerhana Matahari Parsial, ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan matahari, sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari.

Sementara, Gerhana Matahari Cincin tidak akan terlihat di Indonesia, tapi dapat diamati di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. 

Fenomena Gerhana Matahari Total di Indonesia

Pada fase total, ada beberapa hal menarik yang dapat diamati. Karena intensitas cahaya matahari berkurang, keadaan akan tampak gelap seperti malam dengan bulan purnama, dan langit di daerah cakrawala seperti pada sore hari. 

Atmosfer bumi akan mendingin, suhu akan turun, kelembapan naik, dan kecepatan angin berubah. Suasana juga akan cenderung sunyi karena hewan seperti burung, ayam, dan ternak bersiap untuk tidur, dan hewan malam berperilaku lebih waspada, meskipun hari masih siang.

Johan menambahkan, bahwa di Indonesia, Gerhana Matahari Total tercatat baru tiga kali terjadi, selama empat dasawarsa atau sekitar 40 tahun terakhir.

Jangan Lihat Gerhana dengan Mata Telanjang 

Menyaksikan gerhana matahari memang mejadi salah satu momen berharga, tapi jangan pernah melihat dan memotretnya tanpa perlindungan khusus. Salah satu bahaya yang paling parah ternyata adalah kebutaan.

Johan mengatakan, cahaya kecil yang mengintip dari balik bulan saat gerhana matahari cukup untuk membakar mata.

“Tidak dianjutkan melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, baik saat gerhana maupun saat ketika tidak gerhana. Khususnya gerhana matahari total itu kan tiba-tiba gelap, terus jadi terang sekali, kayak gelap ke terang itu akan sakit sekali,” ungkapnya. 

Jangan Pakai SLR

Banyak masyarakat yang tentunya ingin mengabadikan fenomena alam yang terjadi dalam fenomena yang langka ini, yakni dengan menggunakan kamera handphone atau DSLR/SLR atau Mirrorless atau bahkan Handycam. 

Sayangnya, memotret gerhana matahari tanpa menggunakan filter khusus kamera sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, kerusakan yang terjadi diakibatkan karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan langsung dari fotosfer kemudian terkena bagian penting dari kamera

“Orang-orang yang menyaksikan gerhana matahari, sebaiknya menggunakan kacamata khusus dan filter solar pada lensa kamera untuk melindungi elemen lensa dan sensor kamera,” kata Johan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper