Bisnis.com, JAKARTA - Shopee berhasil menyalip TikTok untuk menjadi platform yang paling banyak dipilih untuk berjualan secara live streaming atau live selling di Asia Tenggara.
Dilansir dari dataindonesia.id, Kamis (19/1/2023) hal ini sebagaimana disampaikan 27 persen pedagang dalam hasil survei perusahaan logistik asal Singapura, Ninja Van.
Posisi kedua ditempati oleh Facebook dengan 25,5 persen pedagang di Asia Tenggara memilihnya untuk berjualan secara live streaming.
Kemudian, 22,5 persen responden memiliki TikTok sebagai platform live selling. Sebanyak 15 persen responden memilih Lazada untuk melakukan live selling.
Adapun, responden yang menggunakan Instagram dan Youtube untuk berjualan secara live streaming masing-masing sebesar 7 persen dan 3 persen. Survei ini juga menunjukkan, satu dari tiga responden merupakan pedagang yang menggunakan fitur live streaming.
Mereka rata-rata menghabiskan enam jam setiap minggu untuk melakukan live selling. Bagi para pedagang, fitur live selling menjadi cara untuk mempercepat penjualan mereka. Penjual rata-rata menggunakan dua platform untuk berjualan secara live streaming.
Sebagai informasi, Ninja Van dilakukan terhadap 1.186 pedagang di Asia tenggara pada November 2022. Survei ini bertujuan memahami fenomena berjualan dan berbelanja menggunakan live streaming.
Menariknya, berdasarkan data the Information, Minggu (15/1/2023), penjualan TikTok Shop di Asia Tenggara berdasarkan data internal naik empat kali dalam setahun. Nilai barang dibeli atau gross merchandise value (GMV) di Asia Tenggara sendiri mencapai US$4,4 miliar atau Rp8 triliun.
Dan di Indonesia, TikTok Shop menjadi platform social commerce nomor satu. Hal ini berdasarkan survei Populi The Social Commerce Landscape in Indonesia. Dalam survei ini 86 persen responden mengaku pernah menggunakan jasa social commerce untuk berbelanja.
TikTok Shop berada di peringkat atas dengan 45 persen, disusul WhatsApp Business 21 persen, Facebook Market Place 10 persen dan Instagram Shop 10 persen.