Bisnis.com, JAKARTA - Startup operator logistik McEasy mengklaim keberhasilannya membukukan pertumbuhan pelanggan berarmada yang terintegrasi hingga 10 kali lipat pada 2022. Menurut mereka, pertumbuhan ini disokong mitra UKM logistik yang beerada di Wilayah Jawa, Sumatera hingga Sulawesi.
"Sejauh ini, lebih dari 600 perusahaan dari berbagai skala di Indonesia telah menggunakan solusi manajemen logistik yang ditawarkan McEasy," ujar Co-founder McEasy Raymond Sutjiono dalam keterangan yang diterima Bisnis, Minggu (15/1/2022)
Raymond juga mengatakan sektor logistik kembali digadang-gadang menjadi tulang punggung perekonomian pada 2023. Industri logistik di Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 7,9 persen hingga mencapai US$300,3 miliar pada 2024.
"Sebagai stakeholder dalam sektor ini, kami juga melihat meningkatnya kebutuhan para pengusaha logistik untuk menggunakan sistem manajemen terotomasi guna membantu bisnis prosesnya.”
Raymond menjelaskan bahwa ketika McEasy dibentuk, kemitraanya didominasi oleh beberapa korporasi besar. Menariknya, empat tahun kemudian, McEast mencatat jika 50 persen mitranya adalah perusahaan berskala kecil hingga menengah (UMKM) logistik dan transportasi. Mereka berdomisili di pulau Jawa, Sumatera hingga Sulawesi.
"Artinya, pelaku UKM sudah merasa butuh naik kelas dengan dibantu inovasi teknologi berstandar internasional.”
Pada 2023, McEasy berjanji akan terus fokus memperkenalkan inovasi teknologi, untuk mendigitalisasi proses bisnis pelaku UMKM dan perusahaan besar di bidang transportasi dan logistik pada sektor first mile, mid mile dan cold chain. Perusahaan juga akan mengembangkan solusi untuk industri lain seperti pengangkutan penumpang, agrikultur hingga pertambangan.
Banyaknya aktivitas logistik serta peluang digitalisasi di daerah menjadi alasan utama perseroan mencanangkan visi tersebut.
“Di tahun 2023, McEasy menargetkan kendaraan yang terintegrasi ke dalam ekosistem McEasy bertambah hingga 400 persen YoY [tahunan], setelah sebelumnya bertambah sebesar 250 persen pada 2022. Pelaku usaha di kota tier dua dan tiga masih memerlukan edukasi dan pendampingan agar dapat meningkatkan efisiensi dan performa bisnis mereka,” lanjut Raymond.
Hingga saat ini, McEasy memiliki tiga produk unggulan, yaitu transportation management system (TMS) dan vehicle smart management system (VSMS), dan route optimization.
Solusi berbasis teknologi tersebut menawarkan dua kemudahan utama.
Pertama, pemantauan armada secara real-time yang dapat ditambahkan dengan integrasi perangkat keras berbasis sensor, guna menjaga kualitas bahan baku dan efisiensi biaya selama pengiriman.
Kedua, dengan sistem yang terintegrasi, percepatan proses operasional pengiriman melalui digitalisasi dari hulu ke hilir dapat menjawab permasalahan penyedia jasa logistik dan distribusi. Khususnya tantangan untuk menaikkan pendapatan perusahaan dan menekan biaya operasional.