Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan telekomunikasi pada acara Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang berlangsung di Bali, termasuk menjamin tidak ada kebocoran data.
Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko, mengatakan ada beberapa hal yang telah disiapkan untuk event G20, yakni infrastruktur backbone domestik dengan ekspansi hingga 100Tbps, termasuk gateway internasional melalui Manado Gateway dan Batam Gateway dengan total trafik hingga 8,961 Tbps, 2.070 access Wifi, 64.931 ODP IndiHome, 7.570 BTS Telkomsel, sistem keamanan siber, hingga power system STO.
Khusus untuk lima venue utama KTT G20, TelkomGroup juga telah menyiapkan internet sebesar 11,2 Gbps, Wifi 777 AP, Telkomsel 29 BTS, dan Metro 1 Gbps.
"Telkom juga menjamin SLG 99,9 persen dengan maximum resolution time penanganan gangguan jaringan serta mengamankan tidak adanya kebocoran data," kata Herlan, Senin (14/11/2022).
Menurut Herlan, event G20 memberikan nilai yang sangat strategis tidak hanya bagi negara, tetapi juga kepada Telkom sebagai penyedia layanan infrastruktur digital utama sepanjang rangkaian acara G20 hingga puncak nanti pada 15-16 November 2022.
Oleh karena itu, sambung dia, Telkom juga memastikan untuk bisa memberikan customer experience terbaik bagi pengguna dengan menyediakan sebanyak 72 posko pengamanan dengan pengawalan 24/7 oleh 1.997 personil yang dikerahkan untuk memonitor layanan TelkomGroup selama acara berlangsung, termasuk expert dan teknisi yang siaga di lokasi.
"Selain itu, layanan TelkomGroup juga dilengkapi sistem monitoring menggunakan IT Tools yang handal dan terintegrasi," ujarnya.
Sebelumnya, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga telah membentuk tim khusus yang bertugas menjaga kestabilan layanan internet pada saat KTT G20 di Bali.
Menurut Ketua Umum APJII Muhamad Arif, kestabilan layanan internet perlu dijaga di berbagai titik, termasuk di hotel tempat para delegasi menginap selama rangkaian acara puncak G20 pada 15-16 November 2022.
Bukan itu saja, imbuh dia, APJII juga mengantisipasi terjadinya berbagai insiden seperti kebocoran data ataupun peretasan yang melibatkan situs acara G20. Dalam hal ini, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Sebisa mungkin menghindari hal itu. Oleh karena itu kami siapkan tim mitigasi. Tim mitigasi juga termasuk untuk keamanan siber, berjumlah sekitar 5 orang," ujarnya.
Arif menuturkan, sekitar 40 operator telekomunikasi anggota APJII dilibatkan dalam penyediaan jaringan telekomunikasi pada KTT G20. Masing-masing perusahaan atau operator mengirimkan anggotanya untuk hadir langsung di Bali guna mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi.